Dok, Ilustrasi
Berita Sidikkasus.co.id
JEMBER – Dugaan pungutan liar (Pungli) pemotongan uang Program Indonesia Pintar (PIP) di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Mumbulsari akhirnya dikembalikan pihak sekolah ke siswa korban pemotongan PIP pada Rabu (04/01/2023).
Diketahui, bahwa 193 siswa SMAN 1 Mumbulsari mendapatkan bantuan PIP jalur aspirasi satu juta/siswa namun uang tersebut tidak diterima secara utuh. Dari uang tersebut dipotong langsung untuk sumbangan cicilan ruang kelas baru (RKB) Rp400 ribu (berkuitansi) dan Rp350 ribu (tidak berkuitansi) serta iuran peran serta masyarakat (PSM) Rp50 ribu/bulan.
Hal tersebut, dibenarkan orang tua murid M Saheni, yang mana bahwa putrinya telah menerima pengembalian uang sebesar Rp750 ribu dari pihak sekolah.
Semestinya, lanjut Saheni, orang tua murid dilibatkan dalam proses pengembalian. Apalagi kasusnya saat ini masih bergulir dan ditangani kejaksaan negeri Jember.
” Tiba tiba anak saya pulang dari sekolah bawa uang Rp 750 ribu. Kata anak saya uang pengembalian PIP,” kata Saheni melalui sambungan telepon kepada media sidikkasus.co.id. Rabu (4/1/2023) malam.
Kendati uang sudah dikembalikan, sambung Saheni, berharap kasusnya harus dilanjutkan, pasalnya, diduga masih banyak siswa penerima PIP Reguler yang mengalami nasib yang sama. Termasuk dana Bos dan Dak untuk pembangunan gedung sekolah harus diperiksa peruntukannya.
Sementara saat dikonfirmasi Kepala SMAN 1 Mumbulsari Erni Sulistiana yang baru saja dilantik itu membenarkan hal tersebut.
“Ya kemarin siang setelah panjenengan pulang beberapa jam kemudian datang pak Wahid,” jawab Erni melalui pesan singkat WhatsApp kepada media ini, Kamis (5/1/2023).
Erni menyebut bahwa pengembalian uang PIP ke siswa melalui bendahara Komite sekolah.
” Bendahara Komite pak,” jawab Erni singkat.
Terpisah, mantan Kepala SMAN 1 Mumbulsari Wahid, menyampaikan bahwa dirinya saat ini berupaya untuk mengembalikan uang PIP ke sejumlah siswa. Hal ini dilakukan atas himbauan Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Provinsi Wilayah Jember Lumajang.
” Rencana Rabu, Kamis, Jum’at. Saya masih cari kecukupan uang. Mudah-mudahan dah dimulai. Saya masih dapat pinjaman sebagian,” jelasnya.
Namun, Wahid tidak menyebutkan jumlah siswa keseluruhan yang akan menerima pengembalian uang PIP tersebut dengan dalih tidak mempunyai data. Ia hanya menyiapkan dana.
“Saya hanya menyiapkan dana, gak punya data. Itu diperintah oleh Kacabdin wilayah Jember. Kami gak bisa menolak,” jelasnya lagi.
Ia menambahkan bahwa Himbauan dari Kacab dari atasan harus diperhatikan.
Sementara Kacabdin Provinsi Wilayah Jember Lumajang yang disebut akan dikonfirmasi lebih lanjut.
Reporter: Herman
Komentar