Berita Sidikkasus.co.id
TALIABU | Dugaan kasus penyalahgunaan Anggaran pinjaman Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Taliabu Tahun 2022 Sebesar Rp.115 Milyar menjadi perbincangan hangat di Pulau Taliabu yang saat ini.
Pasalnya, Anggaran pinjaman Ratusan Milyar yang dipinjamkan oleh bank Maluku Unit Taliabu kepada Pemda Kabupaten Pulau Taliabu tersebut untuk diperuntukkan insfratruktur pembangunan jalan, Jembatan dan Pasar di Pulau Taliabu. Namun hingga saat ini tidak diketahui jelas di peruntukannya.
Selain itu, Dugaan kasus tindak pidana korupsi Pembangunan Jalan Beton Nggele- Lede itu kelebihan Pembayaran Sebesar Rp 13 Milyar Lebih sesuai dengan temuan laporan hasil pemeriksaan oleh BPK RI perwakilan provinsi Maluku Utara Tahun 2024.
Kemudian kasus tersebut telah di tangani oleh penyidik Polda Maluku Utara hingga saat ini, diduga dijadikan ATM berjalan seperti kasus dugaan korupsi Pemotongan dana Desa se- Kabupaten Pulau Taliabu sejak dari tahun 2017 hingga 2025, tapi kasus tersebut diduga ada kongkalikong dan atau dugaan konspirasi kejahatan antara penyidik Polda Maluku Utara dan kejaksaan tinggi Maluku Utara untuk menutupi kasus tersebut.
Olehnya itu, DPC-Gerakan Pemuda Marhaenis (GPM) dan Solaridaritas Pejuang Rakyat (SPARTA) Pulau Taliabu sangat memanas dan menggeruduk di Kediaman Bupati Pulau Taliabu usai Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2025.
GPM dan SPARTA juga mempertanyakan kepada Bupati Pulau Taliabu terkait banyak persoalan kasus kejahatan dugaan tindak pidana korupsi pada proyek Pekerjaan Pembangunan Jalan Beton Nggele- Lede yang sudah ada temuan kelebihan Pembayaran sebesar Rp 13 Milyar dan Anggaran pinjaman Rp 115 Milyar. Namun lagi-lagi Bupati Pulau Taliabu tidak berada di tempat.
“Tidak hanya itu saja, ada juga temuan kelebihan pembayaran Sebesar Rp 200 Milyar lebih itu diduga mengalir ke Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Taliabu.
“Temuan itu tertuang dalam laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK RI perwakilan provinsi Maluku Utara dari tahun 2022 dan 2023.” Ungkap Kasmudin Latif.
Selanjutnya yang disampaikan oleh Salah satu pendemo, Sudarlin menyebut, Innalillahi Wainnailaihi Raji’un kepada Bupati Pulau Taliabu yang telah berpulang ke Rahmatullah. Karena setiap ada pernyataan-pernyataan sikap yang dilakukan oleh pendemo, Namun Bupati selalu menghidari dari masa aksi atau tidak berada di tempat.
“Untuk itu kami terus menyebut Bupati Pulau Taliabu telah berpulang ke Rahmatullah. Bupati juga sebagai biang kerok dari berbagai banyak dugaan korupsi pada Dinas PU-PR Kabupaten Pulau Taliabu.” tegas Darlin di depan Gedung Putih, Rumah Bupati. Jum’at 2/5/25.(Jak)
Komentar