Berita Sidikkasus.co.id
TALIABU, – Diduga kuat Anggaran pelaksanaan Kegiatan MTQ ke-V tingkat Kabupaten, yang diselenggarakan di Losseng Kecamatan Taliabu Timur Selatan Pulau Taliabu Sebesar Rp 405 juta habis digurita oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab atas kegiatan tersebut.
Dimana, dalam kegiatan tersebut hanya tiga hari dilaksanakan MTQ ke -V tingkat Kabupaten dengan anggaran yang begitu besar dicairkan seratus persen oleh Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) sekretariat daerah kabupaten Pulau Taliabu Sebesar Rp 405 juta. Kegiatan tersebut koh tak bergaung.
Olehnya itu. Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Marhaenis lewat ketua pembina (DPC-GPM) Kabupaten Pulau Taliabu, Asrarudin sangat menyayangkan terhadap dilaksanakan kegiatan MTQ ke-V tingkat Kabupaten yang ditempatkan di Losseng Kecamatan Taliabu Timur Selatan ( Taltimsel) tidak sesuai harapan masyarakat dan Kegiatan tersebut di buka oleh Wakil Bupati Ramli pada 10 Maret 2022 pekan lalu serta ditutup pada (13/03/2022) lalu.
DPC-GPM Pulau Taliabu juga berharap kepada Kepolisian Repoblik Indonesia daerah Maluku Utara melalui penyidik tindak pidana korupsi ( Tipikor) harus segera mengusut Anggaran kegiatan MTQ ke-5 tingkat Kabupaten, di Pulau Taliabu. “Sebab anggaran sebesar itu diduga kuat telah digurita oleh oknum-oknum saja.” tegas Bung Asra. Senin, 04 April 2022.
Selanjutnya. Dikatakan oleh Komisi II DPRD Kabupaten Pulau Taliabu, M Alnajib Sarihi pelaksanaan kegiatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Ke V tingkat kabupaten yang diselenggarakan di Loseng Kecamatan Taliabu Timur Selatan tahun ini tak bergaung.
Dinilai bahwa kegiatan MTQ yang dibuka oleh Wakil Bupati Kabupaten Pulau Taliabu, Ramli pekan lalu itu tidak sesuai dengan besaran anggaran yang dikucurkan pemerintah daerah melalui APBD Kabupaten sebesar Rp 405 Juta.
Politisi Sekaligus ketua Partai Berkarya Kabupaten Pulau Taliabu itu menuturkan, semestinya dengan alokasi anggaran yang begitu besar, kegiatan MTQ harusnya dapat memiliki gaung yang besar untuk menarik minat masyarakat berpartisipasi dalam berbagai mata lomba sehingga tujuan kegiatan tersebut bisa tercapai.
Saya melihat dari sisi tujuan Kegiatan MTQ di Loseng dengan tema ‘Mewujudkan Pulau Taliabu Yang Maju, melalui implementasi Nilai-nilai Al-Qur’an dengan Membangun Generasi Yang Bermartabat, Moderen dan Religius.
“Maka seharusnya kegiatan itu mampu menarik peminat untuk rame rame terlibat dalam lomba, sehingga mampu tujuan untuk membangun generasi yang bermartabat itu bisa di sentuh, bukan hanya sekedar asal buat kegiatan tanpa peduli tujuannya” katanya kepada wartawan disela sela kesibukannya saat memantau proses pekerjaan kantor Bupati pulau Taliabu bersama Bupati Aliong Mus (13/03/2022) akhir pekan lalu.
menurut dia, anggaran yang di kucurkan sebesar Rp 405 Juta untuk kegiatan MTQ di Loseng sudah cukup besar, maka harus berdampak besar pula kepada masyarakat sehingga kucuran anggaran menjadi tidak sia sia.
Informasi yang berhasil dihimpun salah satu media online, bahwa pelaksanaan kegiatan MTQ tidak berjalan baik sesuai harapan.
mulai dari publikasi kegiatan yang cenderung tidak berjalan, anggaran kegiatan pun diduga tidak berjalan sesuai peruntukannya.
Sebab para camat dan kepala desa pun diinformasikan turut serta mengeluarkan anggaran untuk mensukseskan kegiatan tersebut.
Terutama pengadaan panggung kegiatan yang sebagian besarnya di danai pemerintah kecamatan selaku tuan rumah.
Tidak hanya itu, lampu penerang di lokasi kegiatan dinilai kurang maksimal sehingga wakil Bupati membuka kegiatan dalam suasana gelap.
Padahal, kegiatan tersebut tidak hanya mengandalkan APBD kabupaten semata, sebab ada patokan anggaran kepada camat dan Kepala Desa untuk mensukseskan pelaksanaan kegiatan tersebut.
Membantah informasi tersebut, Kepala Bagian Perekonomian Dan Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) sekretariat daerah kabupaten Pulau Taliabu, La Ode Alwian mengatakan pembukaan kegiatan dalam gelap adalah sebuah kesengajaan, sebab panggung diterangi saat Wabup membuka acara dengan resmi.
“Terkait pak wakil baca sambutan pakai senter itu tidak benar, dan kalau kelihatan panggung utama agak gelap. memang sudah dirancang acaranya begitu, karena setelah pa Wakil menekan tombol sirine sebagai tanda pembukaan kegiatan secara otomatis lampu di panggung utama menyala seluruhnya” jelasnya.
Mantan Camat Taliabu Barat Laut yang ditunjuk Bupati Aliong Mus sebagai Kabag Kesra itu pun mengakui bahwa anggaran pelaksanaan kegiatan tersebut dibiayai dari Sumber anggaran yang melekat di bagian kesra dan anggaran tersebut telah di cairkan 100 persen, yakni sebesar Rp 405 Juta.
“Mengenai anggaran 400 juta itu, iya, semuanya untuk kegiatan itu, saya juga tidak tahu kalau ada dana kecamatan ataupun desa untuk biaya apa” terangnya.
Disinggung terkait fasilitas para Kafilah, dirinya mengaku bahwa panitia kabupaten hanya memfasilitasi tempat tinggal bagi para kafilah, sementara untuk makan minum dan transportasi maupun lain-lainnya adalah diluar dari tanggungan panitia.
“Panitia hanya menyiapkan rumah tempat kafilah untuk menginap selanjutnya urusan kafilah masing” Tegasnya.
(Jek/Redaksi)
Komentar