Diterjang Gelombang, Perahu nelayan Warga kepulauan Kangean Tenggelam

Berita sidikkasus.co.id

SUMENEP – Akibat gelombang tinggi dan angin kencang, sebuah perahu nelayan asal kepulauan Kangean Pecah dan tenggelam di perairan Guwa-guwa, Minggu (5/12/2021).

Laka dilaut sebuah perahu yang naiki delapan orang nelayan asal warga kepulauan Kangean Pecah diterjang gelombang yang sangat tinggi dan angin kencang.

Kapolres Sumenep melalui Kabag Humas, Akp. Widiarti,S.H memaparkan kronologis kejadian terjadinya insiden tersebut.

“Pada hari minggu tgl 5 Desember 2021 sekitar pukul 07.30 wib, sewaktu perahu nelayan Rusman Ali dan kawan-kawan, selesai mencari ikan dilaut ( di perairan laut Selatan Pulau desa Guwa guwa Kecamatan Raas) akan pulang ke Kangean, tiba-tiba angin kencang, gelombang tinggi datang menghantam dan menerjang perahu yang ditumpangi oleh para nelayan tersebut, sehingga perahu pecah dan tenggelam kemudian para nelayan menyelamatkan diri menggunakan box tempat ikan utk bertahan,” jelas Widiarti melalui rilisnya, Senin (6/2/2021).

Delapan orang nelayan asal kepulauan Kangean tersebut dalam ditemukan dan ditolong oleh nelayan Tempatan.
Lebih lanjut Widi menjelaskan,

“Tidak lama kemudian ada perahu nelayan datang (Arsono dan kawan-kawan ) menolong, selanjutnya para nelayan tersebut dibawa menuju Pulau Talango aing (Desa Brakas Kec Ra’as) ke rumah Arsono.
Saat ini seluruh nelayan tersebut dalam keadaan sehat dan sementara ditampung dirumah Arsono sambil menunggu jemputan dari pihak keluarga dari Kangean.

Adapun delapan orang nelayan (korban) tersebut adalah,
“Rusman Ali (Juragan perahu) almt Desa Saobi Kecamatan Kangayan,
Matali, (Abk perahu) alamat Desa Sawah sumur, Kecamatan Arjasa, Yanto, (Abk perahu), alamat desa Sawah Sumur Kecamatan Arjasa, Samsul, (Abk perahu), Sulaiman, (Abk perahu), Hairul, (Abk perahu) , alamat Desa Pandeman Kecamatan Arjasa, Ahyanto, (Abk perahu), alamat desa . Paseraman Kecamatan Arjasa dan Asni, (Abk perahu), alamat desa Buddi Kecamatan Arjasa Kangean Kabupaten Sumenep.

Akibat kejadian tersebut tafsir kerugian sekitar Rp. 80.000.000.- (delapan puluh juta rupiah).
Selanjutnya langkah-langkah yang kami lakukan, Kordinasi dengan Forpimka dan Tomas Dusun Pulau Aing Desa Brakas, utk rencana tindak lanjut pemulangan para nelayan tersebut,” tandasnya.

(Maman)

Komentar