Berita: Sidikkasus,co.id
JEMBER – Bangunan tembok penahan tanah (TPT) yang baru sebulan dikerjakan oleh Kelompok masyarakat (Pokmas) Morgunung dan Pokmas Cempaka yang berlokasi di Desa/ Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember, ambrol pada Jum’at sore (21/10/2022).
Selain faktor hujan, ambrolnya TPT tersebut diduga sistim saluran air yang buruk dan dikerjakan asal jadi dengan galian pondasi yang dangkal. Ironisnya lagi dibangun di atas saluran yang sudah ada.
Pemberitaan sebelumnya bahwa proyek bangunan TPT oleh dua Pokmas Morgunung dan Cempaka di Desa Jenggawah dari dana Hibah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 diduga diatur dan dikendalikan oknum. Dan saat ini kondisi TPT yang ditengarai tanpa galian pondasi itu ambrol.
Pantauan sidikkasus.co.id di lokasi ada tiga titik lokasi yang ambrol, dua titik di ruas jalan arah Gayasan dan satu titik di area atas yang diduga milik Pokmas, pasalnya tidak terlihat prasasti terpasang di lokasi.
Saat dikonfirmasi, salah satu warga sekitar lokasi proyek yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pada Jum’at 21/10 terjadi hujan lebat yang melanda wilayah Jengawah dan sekitarnya. Akibatnya bangunan TPT sabuk gunung ambrol.
” Hujan lebat mas mulai siang hingga menjelang malam, bukan hanya faktor hujan kemungkinan dalam pelaksanaan pekerjaan kurang semen,” kata warga itu pada wartawan ini.
Ia menduga, bahwa jebolnya bangunan TPT tersebut tidak hanya faktor hujan, juga kualitas bangunan yang buruk dikerjakan asal jadi juga ikut menyumbang penyebab ambrolnya bangunan tersebut.
” Semestinya dan seharusnya pasangan harus disetrik (spasi batu disiar) biar lebih kokoh dan kelihatannya juga rapi,” ujar warga itu pada media ini disaat ngopi bareng di warung tidak jauh dari lokasi pekerjaan (22/10/2022).
Hal senada juga disampaikan warga sekitar, bahwa ambrolnya TPT tersebut akibat faktor hujan lebat yang melanda wilayah Jengawah pada Jum’at siang.
” Hujan lebat mulai jam dua (Siang) hingga Maghrib, jebolnya sekitar jam empat sore,” kata Luk warga sekitar pada wartawan ini (22/10/2022).
Sambung Luk, menyampaikan bahwa TPT yang ambrol milik Pokmas dari dana hibah bukan milik desa dari dana desa (DD). Ia tidak mengetahui nama ketua Pokmas yang dimaksud.
” Itu yang atas (TPT) yang mengerjakan Miko,” ucapnya.
Dirinya berharap kepada pihak pelaksana untuk bertanggungjawab dan segera membenahi bangunan TPT yang ambrol tersebut.
” Harus dibenahi mas dan bertanggungjawab,” tegasnya.
Sementara saat dikonfirmasi dan klarifikasi media ini melalui pesan singkat WhatsApp dan sambungan telepon, kepala Desa Jenggawah Supardi, dan Miko pelaksana belum merespon hingga berita ini diterbitkan.
Reporter: Herman
Komentar