ROKAN HILIR-JKN.
Masih dalam persoalan penertiban parkir sembarabgan baik roda dua, roda tiga dan roda empat di bahu jalan, hingga terjadinya kemacetan di beberapa titik di kota Bagan Siapi-api.
Bukan tanpa sebab dan alasan yang jelas hal tersebut berdasarkan fakta di lapangan, setelah di pemberitaan sebelumnya hingga saat ini penertiban parkir belum bisa teratasi, di duga Dinas Perhubungan Bidang Sarana Prasarana Kabupaten Rokan Hilir kurang serius menerapkan Perda no 35 tahun 2002 Tentang Penertiban Perparkiran.
“Bahwa dalam rangka menunjang kelancaran, ketertiban dan peraturan sistem lalu lintas dan angkutan jalan perlu melaksanakan Penataran dalam wilayah kabupaten Rokan Hilir”.
Hasil pantauan wartawan JKN Jum’at pagi (12/04), akibat semerautnya parkir kendaraan roda dua, rida tiga dan roda empat di seputaran pasar Datuk Rubiah, Bagansiapiapi, kemacetan di perparah dengan keberadaan PKL yang memakai bahu jalan untuk dijadikan tempat jualan mereka.
Selain semerautnya parkir di simpang jalan Bawal Pasar Datuk Rubiah, hal yang sama juga terlihat dibeberapa titik, seperti di simpang empat Foto Dunia, Hotel Horison, dan di beberapa titik lainnya.
Kasi Sarana Prasana Dinas Perhubungan Kabupaten Rokan Hilir, Abdulah, saat di kofirmasi via hand phone selularnya mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan upaya menertiban soal parkir kendaraan tersebut, namun masih saja seperti itu.
“Kami sudah melakukan upaya untuk melakukan penertiban soal parkir kendaraan, jika kami ada di tempat semua itu bisa di tertibkan, namun ketika kami tidak ada, kembali lagi seperti biasa”, ujar Abdulah.
Abdulah juga mengeluhkan karena disaat melakukan penertiban parkir tersebut, pihak nya sering menerima perlawanan bahkan ancaman ketika melakukan tugasnya.
“Agar semua itu bisa menjadi baik dalam penertiban parkir, kami membutuhkan pengawalan seperti dari aparat kepolisian, Satpol-pp untuk berkrja sama mengatasi persoalan dan pedagang kaki lima, mari kita bersama-sama untuk itu, agar kami juga merasakan keamanan dan kenyamanan saat menjalani tugas, karena kami sering mendapat perlawanan bahkan ancaman”, sambung Abdulah. sambil menutup telepon selulernya.
(Handoko JKN)
Komentar