Dikira Meninggal Karena Covid-19, Begini Penjelasan Jember Klinik

Berita sidikkasus.co.id

Jember, – Warga Perumahan Taman Gading Jember sempat resah mendengar kabar ada salah satu warga yang meninggal karena covid-19 dan akan dimakamkan di makam perumahan. Siang itu Minggu, 4 Juli 2021 pukul 10:01 satu unit ambulance Jember Klinik memasuki perumahan membawa jenazah yang sudah ditempatkan dalam peti. Kecurigaan bertambah sopir ambulance mengenakan baju APD lengkap.

Ambulance tidak berhenti di rumah duka tetapi langsung menuju ke area makam perumahan.

Sopir meminta bantuan warga yang ada di sekitar liang lahat untuk menurunkan jenazah. Awalnya mereka ragu sebab ambulance tidak menyediakan APD standar penanganan Covid-19. Tetapi, sopir dan pihak keluarga almarhum menyakinkan warga jika jenazah meninggal bukan karena Covid-19. Istri almarhum (Ismiati) menyatakan hasil Swab antigen negatif.

Diketahui warga yang meninggal dunia itu (Alm) Didik Suwardi, S.KM, MM seorang ASN yang bekerja sebagai Kasi Peijinan di kantor PTSP. Almarhum memiliki riwayat penyakit jantung, kolesterol dan stroke ringan (bisa jalan tapi tidak stabil) sekitar 1 tahun terakhir. Salah seorang tetangga yang tidak mau disebut, almarhum masuk Rumah Sakit Jember Klinik Sabtu sore dan Minggu pagi sekitar pukul 04:00 dinyatakan meninggal dunia.

Istri almarhum, Ismiati, menyatakan menerima Surat Kematian dari RS Jember Klinik yang menyatakan penyebab kematian yaitu pneumonia (infeksi paru-paru).

Sebelum jenazah diberangkatkan ke pemakaman, Ismiati sudah memastikan almarhum sudah disholatkan (didoakan) dan langsung ditempatkan ke dalam peti. Ia juga menyuruh membawa langsung ke Pemakaman.

Sementara itu pihak RS Jember Klinik lewat Kabag Humas Hafid, Staff humas Yuni dan Dokter Dian yang menangani almarhum menjelaskan kondisi pasien yang meninggal tersebut kepada Wartawan sidikkasus.co.id, Senin (5/7/2021).

Hafid menjelaskan, almarhum masuk pukul 15:00 Hari Sabtu 4 Juli 2021. Sebelumnya dites Swab antigen dan hasilnya negatif. Pada malam hari kondisi pasien memburuk. Kemudian dilakukan rongent dengan hasil ada infeksi di paru-paru. Lalu didiskusikan dengan dr Herman. Menjelang subuh pukul 04:00 pasien menghembuskan nafas terakhirnya.

Pihak Jember Klinik mengeluarkan Surat kematian atas nama Didik Suwardi, disebutkan almarhum meninggalkan karena infeksi paru-paru (pneumonia). Hafid katakan pihak Jember Klinik memastikan kematian Didik bukan karena Covid-19.

Pada siang hari Pihak Jember Klinik didampingi Lurah Tegalbesar, Urip, dan Ketua RW 35 Totok, mendatangi Ismiati untuk memastikan tidak ada gejolak di sekitar rumah duka.

Urip juga meminta kepada Ketua RW 35 agar memberi tahu warga, Almarhum meninggal dunia bukan karena Covid-19 agar keluarga duka tidak terkucilkan.

Di bagian lain, Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Jember, Habib Salim, menyatakan tidak ada laporan ada korban meninggal akibat terpapar virus corona di daerah Perumahan Taman Gading.

“Tidak ada laporan dan konfirmasi,” ketik Habib di WhatsApp-nya.

Karena dinyatakan meninggal bukan karena Covid-19 RS Jember Klinik tidak melaporkan kematian Didik sebagai kasus kematian Covid-19.
(Herman).

Komentar