Berita sidikkasus.co.id
Banyuwangi, Pasien protes pada RSUD Genteng uang titipan tidak dikembalikan pada pasien SPM.
Gegara uang titipan tidak dikembalikan seorang pasien RSUD Genteng ngluruk RSUD Genteng pada hari Selasa tanggal 29 Maret 2022 jam 12.00 Wib. Pasien bernama Juna Pratama (5 th) anak dari Supriadi melalui pendampingnya Rofiq mengeluh uang titipanya di RSUD tidak dikembalikan. Kenapa bisa begitu ini.
Rofiq menjelaskan, ” Awalnya saya mau bantu orang miskin yang membutuhkan biaya perawatan dirumah sakit, malah uang titipan gak bisa diambil di RSUD Genteng,” jelasnya.
“Dia mengeluhkan, siang itu hendak menemui Direktur RS dr. Rudi RSUD Kenbiritan untuk mengkomplain terkait uang titipanya gak bisa diambil. Pasalnya kenapa ini bisa terjadi yaitu; saat pasien masuk RSUD Kenbiritan- Genteng pasien ini tidak memiliki ongkos biaya, lalu karena tidak punya biaya minta bantuan kepada Rofiq seorang aktifis di bidang kesehatan untuk menguruskan SPM atau Surat Pernyataan Miskin. Memang menurut aturan pasien yang tidak memiliki biaya bisa mengurus SPM untuk diklaimkan di RSUD sehingga pasien gratis tidak membayar sepeserpun diganti dengan SPM. Namun pasien ini setelah masuk rumah sakit, ternyata waktunya sangat singkat hanya satu malam menginap di RS, pasien sudah diperbolehkan pulang. Dan sementara proses pengurusan SPM yang dilakukan belum selesai. Sementara SPM belum kelar. Oleh karena itu maka pihak RS melakukan langkah dimana pihak RSUD mengharuskan pasien menitip uang sampai menunggu SPM selesai. Proses pengurusan SPM memakan waktu 5 hari, setelah SPM selesai diserahkan ke RSUD namun pihak RSUD menolak, katanya terlambat. Lucunya berimbas pada uang titipan tidak bisa diambil senilai uang Rp. 1.600.000,00 katanya di klopkan dengan biaya RS sesuai nota habis Rp. 1.524.600,00.
Pihak RSUD mengatakan,” Sesuai yang dinyatakan Direktur RS dr. Rudi ” kami mengikuti prosedur dan menjalankan tugas sesuai aturan,”katanya.
“Dia (Rofiq) bersikukuh
tetap berpendirian meminta uang titipan harus dikembalikan. Dia hanya menuntut uang titipannya dikembalikan, terkait SPM tidak diterima yang katanya terlambat bukan urusan saya dan sudah mengikuti prosedur” kata Rofiq dengan nada emosi setelah tuntutanya ditolak RSUD Genteng.
“Ini kan merugikan rakyat kecil seperti saya ini harus nombok. Adapun uang titipan itu juga lebih dengan resit pembayaran RS tapi gak dikembalikan kelebihan nya, apa itu bukan pungli namanya?….” keluhnya.
Disisi lain menyikapi kasus ini aktifis BCW ( Banyuwangi Corruption Watch) ikut angkat bicara melalui ketuanya Masruri mengatakan,” RSUD jangan terlalu saklek masyarakat sudah susah payah ngurus SPM setelah jadi malah ditolak”.
Terkait uang titipan kalau bunyinya uang titipan tetap harus dikembalikan,”pungkasnya.
( Joen Tim SDK )
Komentar