Diduga, pekerjaan tanggul dusun Mekarsari, terindikasi sebagai ajang korupsi

Berita sidikkasus.co.id

Rokan hilir – Menguak misteri tentang anggaran dana pengerjaan tanggul di dusun Mekarsari RT 02 hingga RT 03,dan RW 01 hingga RW 02 yang di laksanakan di tahun 2018 lalu, menjadi sorotan yang serius di kalangan publik.

Pasalnya’ dana pengerjaan tanggul tersebut, di anggarkan Rp 190 juta lebih, sedangkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut hanya menghabiskan anggaran 110 juta, sebagaimana yang telah di katakan oleh Tim pelaksana kerja (TPK) saat di konfirmasi wartawan di beberapa waktu lalu menjelaskan” bahwa selesainya pembangunan tersebut hanya menghabiskan uang 110 juta aja bang, Sisanya di tangan penghulu dan bendahara” ungkapnya.

TPK juga menjelaskan” bahwa dirinya mengetahui persis berapa banyak uang yang di keluarkan oleh penghulu, untuk mengerjakan pembangunan tersebut” tutupnya.

Tak sampai di situ, awak media juga mengkonfirmasi sekdes di kepenghuluan tersebut” alhasil keterangan yang di lontarkan oleh sekdes penghulu teluk bano 2, tidak berbeda jauh dengan keterangan TPK dalam perkataan singkatnya mengatakan” jika emang itu, yang di jelaskan oleh TPK kepada abang, maka hal tersebut bisa di benarkan, karena TPK lah yang berada di lapangan saat pekerjaan tersebut berlangsung” jelasnya.

Jika di persoalkan, Terkait Dengan dana yang berlebih, dalam pengerjaan tersebut,

Sekdes menerangkan” menurut dirinya, jika ada kelebihan anggaran dana dalam suatu pembangunan, maka uang itu tidak bisa di gunakan untuk membangun tempat lain, sejauh ini, saya tidak mengetahui di kemanakan sisa anggaran tersebut, hal ini di karenakan penanggung jawab keuangan tersebut hanya penghulu yang tahu” tutupnya.

Sementara itu, tanggapan dari masyarakat sekitar, mengenai persoalan tersebut mengatakan” bahwa adanya kejanggalan dalam pembangunan tersebut, yang tak mampu di jelaskan ke publik, membuat penilaian cendrung tak sedap” katanya.

Dirinya juga mengatakan” bahwa dengan adanya peran media yang menelusuri persoalan ini, agar ada terang benderang mengenai persoalan yang sama, belum lagi, perkejaan itu di laksanakan di duga kuat tidak sesuai bestek, yang seharusnya pekerjaan tersebut di lakukan secara manual, namun kenyataannya, pekerjaan tersebut di selesaikan dengan menggunakan alat berat waktu itu”pungkasnya.

Sementara itu, sulitnya untuk mengkonfirmasi kepada penghulu teluk bano 2, hingga saat ini, membuat publik bertanya-tanya.

Tak sampai di situ, guna perimbangan pemberitaan ini, awak media juga mengkonfirmasi kepada Camat Pekaitan, di balik sulitnya untuk mengkonfirmasi kepada penghulu, di dalam persoalan yang sama, dalam perkataan singkatnya Camat mengatakan” bahwa pihaknya langsung memanggil penghulu, untuk persoalan yang serupa” hal itu di katakan oleh Camat Pekaitan kepada wartawan melalui telepon selulernya Senin pagi, 14 Desember 2020

Namun di sayangkan, saat di konfirmasi ulang kepada camat, Senin siang 14 Desember 2020 mengatakan perkataan yang sulit untuk di konsumsi publik,

Sejauh ini, belum di ketahui pasti, kebenaran persoalan tersebut, karena yang bersangkutan (penghulu teluk bano 2) tidak bisa di hubungi melalui telepon selulernya hal itu di benarkan oleh perangkat desa tersebut yang waktu itu mengatakan” penghulu kami, kalau ada masalah, emang kayak gitu bang, sulit di hubungi, dan kadang kala rumahnya pun sering tutup” terang salah satu perangkat desa waktu itu.

Tak hanya sebatas itu, awak media, juga mendatangi kantor kepenghuluan teluk bano 2, Senin sore, 14 Desember 2020 sekitar pukul 14:30 guna menjumpai penghulunya, namun sangat di sayangkan, hingga pemberitaan ini di terbitkan, penghulu tidak bisa di Jumpai

Bersambung….

Reporter: Handoko

Komentar