Diduga Oknum Geuchik Rawa Bangun Proyek Tanggul Asal Jadi

Berita sidikkasus.co.id

ACEH UTARA – Pengerjaan proyek pembangunan Tanggul Alue Pineung diduga dikerjakan asal jadi, dari pengerjaan proyek tersebut memicu tanda tanya masyarakat tentang dugaan penyelewengan dana desa tahun anggaran 2022 di Gampong Rawa LT kecamatan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara.

Salah satu sumber menyampaikan adanya kejanggalan pada pelaksanaan proyek tersebut, kuat dugaan pembuatan tanggul Gampong Rawa LT itu dikerjakan secara asal asalan dan dana yang dikeluarkan diduga tidak sesuai dengan RAB, bisa kita lihat keterangan dari papan informasi Volume dari pembuatan tanggul adalah 1,5 x 3 x 4 = 1000 M dengan total anggaran yang digunakan yaitu sebesar Rp 260.686.000.

Perlu bapak ketahui kami belum pernah melihat pembuatan tanggul asal jadi seperti ini, sambil menunjuk bentuk tanggul yang diduga tidak sesuai dengan volume kebutuhan 1,5 x 3 x 4. Kami dari pihak masyarakat sangat mengharapkan untuk segera dilakukan audit oleh pihak Inspektorat dan pihak-pihak terkait supaya dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan aturan. Pungkas Sumber yang enggan disebut namanya di media ini. Kamis 02/02/2023.

Ia juga menambahkan sejauh yang kami ketahui pembuatan tanggul ini dikerjakan hanya 25 hari dan biaya yang dikeluarkan per hari kurang lebih 5 Juta Rupiah jika dijumlahkan hanya memakan biaya 125.000.000 Juta Rupiah, lalu sisanya sebesar 135.686.000 Juta Rupiah digunakan untuk apa saja, ini patut dipertanyakan supaya adanya kejelasan dan tidak menimbulkan asumsi macam-macam. Jelasnya.

Ketika awak media melakukan konfirmasi terkait peristiwa tersebut melalui via WhatsApp kepada Geuchik, yang mengangkat telepon ternyata istrinya dan mengatakan bahwa suaminya yaitu pak Geuchik lagi sibuk memancing.

Lanjut ke bendahara Desa, ia menuturkan bahwa saya tidak tahu menahu terkait pembangunan tersebut. Berapa jumlah anggaran yang digunakan juga saya tidak tahu, yang lebih mengejutkan lagi saat wartawan menanyakan apakah bendahara Desa Rawa tidak difungsikan sebagai bendahara, ia menjawab saya tidak tau apa-apa masalah ini, semua ditangani oleh pak Geuchik, maka dari itu tolong tanyakan langsung kepada pak Geuchik karena semua dihendel oleh Geuchik. Ungkap bendahara.

Setelah menunggu lama sosok Geuchik tersebut baru dapat dikonfirmasi, saat pertanyaan berapa hari proyek tanggul tersebut dikerjakan dengan berbelit Belit Geuchik memberikan jawaban pertama 26 hari jawaban kedua 28 hari dan 30 hari dengan nada kebingungan, jumlah anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan pembangunan tanggul tersebut ia juga tidak ingat berapa jumlahnya. Lalu sambungan telepon terputus awak media mencoba menghubungi kembali namun tidak di angkat lagi.

Setelah setengah jam lebih awak media dihubungi kembali, dengan nada tinggi Geuchik tersebut meminta wartawan untuk datang kembali kelokasi TKP. “Datang kesini supaya kita selesaikan semua, jangan coba main-main, saya bukan orang sembarangan besok saya tunggu di lokasi apabila perlu bawa teman-teman mu semua (wartawan) apabila perlu bawa Muspika dan Inspektorat langsung kesini, supaya kita selesaikan”. Tutup Geuchik Rawa.

Pihak inspektorat menuturkan untuk data proyek pada tahun 2022 di gampong Rawa LT belum dilakukan audit, nanti juga akan di arahkan ke inspektur human terkait. Jadi seandainya kita periksa secara reguler kita harus menunggu jadwal, kalau memang sudah ada dugaan silakan buatkan pengaduan, nanti kalau sudah ada pengaduan maka akan kami perioritaskan untuk turun ke desa tersebut. Tutup inspektorat melalui Fahmi Basyir.

Mulyadi Yahya

Komentar