Diduga Kadinkes Taliabu Keras Kapala, Soal Kesehatan Masyarakat

Berita Sidikkasus.co.id

TALIABU – Dugaan besar Kepala Dinas Kesehatan Pulau Taliabu Kuraisiah Marsaoli Nyaris Saja Menghilangkan nyawa warga pesakitan yang berada didesa Tolong, Kecamatan Lede, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara, Minggu 06/12/2020.

Pasalnya, pasien Atas nama Wita Watimuri yang terdiagnosi mengidap gagal jantung harus menunggu seharian ditengah kondisi yang makin parah dirumahnya. Padahal, sebelumnya (sabtu, 05/12) kepala Dinas kesehatan telah menghubungi pihak keluarga pasien menunggu untuk dijemput secepatnya menggunakan Speedboat karena akan dibawa (Rujuk) kerumah sakit Bobong

Namun hingga malam harinya, pihak kesehatan belum juga menyambangi dan menjemput warga yang pesakitan tersebut sehingga dengan keadaan terpaksa, pihak keluarga memutuskan untuk membawanya ke Puskesmas Lede agar mendapat perawatan sementara karena napasnya makin sesak

Menurut informasi yang dihimpun media ini, Wita Watimuri adalah warga kurang mampu didesa setempat. Dengan kondisi tubuh yang mengalami gagal jantung, dirinya enggan untuk menerima usulan Dokter dipuskesmas Lede agar dirujuk kerumah sakit guna mendapat merawatan medis, karena pertimbangan biaya

Terkait masalah yang terjadi, Pjs. Bupati pulau Taliabu usai mendapat informasi pada Jumat, 04/12 lalu akan adanya pasien tersebut, dirinya segera merespon dan mengarahkan dinas kesehatan agar persoalan tersebut ditindak lanjuti.

“Ibu kadis sudah saya info dan sudah menjawab akan segera menindaklanjuti Ya pak. Sabar. Sekalian sy juga mohon pamit besok sudah selesai tugasnya jadi pjs bupati, rencana besok saya balik Mohon maaf kalau ada yg masih kurang-kurang ya.. salam buat semua saudara saudara disana” Jawab madaremmeng kepada media ini menjelang beberapa jam masa tugasnya

Bahkan masalah pasien didesa Tolong ini juga dibenarkan oleh Dokter yang menanganinya yakni Alfitra Halil “Sementara pasien diperjalanan, diantar oleh keluarga menggunakan mobil ini malam kesini (Puskesmas Lede)” ucap Dokter

Alfitra juga sangat menyesalkan sikap kepala dinas kesehatan yang hanya memberi janji kepada keluarga pasien bahwa akan dijemput menggunakan Speedboat untuk dirujuk ke RS Bobong

“Sebenarnya dari tadi pagi pasien akan dibawa kesini, tapi termakan dengan antua pung palu (Janji) akhirnya malam ini baru pasien didatangkan, karena mau harap antua pung janji sampai sekarang tara (tidak.red) ada yang datang datang.
Antua hanya bapalu dikeluarga pasien bahwa nanti spit jemput, tapi sampe sekarang tidak ada” Kesalnya

Atas hal ini, Dirinya juga menyampaikan bahwa Pihaknya akan merujuk pasien ke RS Bobong usai perawatan sementara dipuskesmas karena fasilitas puskesmas yang tidak memadai

“Rencananya ini malam kita langsung rujuk ke Bobong kalau mereka sudah sampai disini, karena oksigen disini hanya yang kecil kecil, hanya bertahan 3 jam sementara dirumah sakit sana oksigen yang besar ada, yang bisa 8 sampai 15 jam” terangnya

Sebenarnya kata Alfitra, “dari awal saya sarankan pasien untuk rujuk, karena napas susesak, perut subesar, cuman karena dong tarada doi, dia hanya sampaikan bahwa nanti saya berembuk dengan keluarga. Bukan hanya dia, kebanyakan warga disini juga banyak yang pasrah meski mengalami kondisi yang parah” Demikian Disampaikan Alfitra Kepada Detektif pada Sabtu, 05/12 sekira pukul 20.11 malam tadi via seluler (Tim)

Komentar