Diduga Akibat Ruas Jalan Provinsi di Desa Pematang Limau Rusak Parah, Antara Sopir Umum VS Sopir Pengangkut Batu bara Saling Bentrok

Berita sidikkasus.co.id

KUALA KURUN – Terjadinya kemacetan lalu lintas di ruas jalan Propinsi Kalteng tepatnya di Desa Pematang Limau Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas hampir setiap hari dialami oleh para warga pengguna jalan raya yang berlalu lalang melintasi jalur tersebut, terlihat antrian panjang hingga mencapai 1 kilo meter, mulai dari jenis kendaraan mobil pribadi maupun umum, hingga jenis kendaraan Truk Pengangkut Batu bara milik perusahaan besar swasta ( PBS ) Selasa.21/02/2023.

Seringkali terjadi nya kemacetan lalu lintas di ruas jalan tersebut banyak peristiwa yang terjadi, contohnya saja Pada saat Mobil Ambulans yang sedang membawa orang sakit untuk di rujuk ke Rumah sakit yang akan melintasi jalan tersebut, pasti akan terjebak macet, dan peristiwa seperti ini hampir dialami setiap hari.

Seperti kejadian pagi ini Selasa, 21/02/2023. Telah Terjadi kesalahpahaman hingga mengakibatkan baku hantam antara Warga Pengguna jalan Raya Versus Sopir Truck pengangkut batu bara, dikarenakan sama – sama ngotot membenarkan persinya masing masing merasa benar.

Seperti Video yang beredar di tengah masyarakat hasil rekaman warga pelintas yang menyaksikan insiden bentrokan tersebut menjadi Viral dimana mana, dalam Video yang berdurasi 01:13 ( Satu menit Tiga belas detik ) dalam Tayangan Video terlihat Satu unit mobil Truck Hino Dutro Nopol R 1798 DT Warna hijau, Kaca Depan mengalami retak parah akibat dihantam benda tumpul. Di depan mobil tersebut, tampak seorang pria mengenakan tas hitam dan memegang kayu diduga habis memukul mobil tersebut sambil berbicara menggunakan bahasa Dayak daerah Kalteng.

Dalam logat bahasanya seperti ini ” Lewat jalan provinsi kueh, jalan perusahaan lah, ” Ujarnya. Artinya dalam bahasa Indonesia ” Lalui jalan provinsi mana, inikan jalan perusahaan nya.

Begitu pula dengan lawan bicaranya seorang pria berbaju hitam dan memakai topi hitam berbicara pula dengan logat bahasa daerah, ” Amun basingi Ela natal mobil uluh, Ela natal ramu uluh, ” diartikan dalam bahasa Indonesia” kalau marah Jang pukul Mobil orang, jangan hantam benda orang.

Setelah itu sibaju hijau yang mengenakan tas hitam terus ngoceh sambil berlari mencoba memukul salah satu warga yang di duga sopir pula yang sama sama memegang kayu saling mengayunkan kayu yang di pegang, akan tetapi tidak ada yang mengenai sasarannya..

Beberapa warga mencoba melerai pertikaian tersebut dengan berbicara bahasa daerah maupun bahasa Indonesia, namun pertikaian semakin sengit dengan munculnya dua orang yang satu berbaju putih dan yang satunya baju kaos abu – abu juga memegang kayu mengeroyok Si warga yang mengenakan tas hitam yang di duga telah meretakkan kaca mobil Truk hino tersebut.

Kalau melihat kondisi yang seperti ini karena diakibatkan oleh jalan raya provinsi semakin hari semakin sangat parah, terlebih lagi jalan yang sangat parah posisi nya pas pada saat tanjakan, sehingga kendaraan besar seperti kendaraan Truk Pengangkut Batu bara sering kali macet di tengah tengah karena tidak kuat tanjakan.

Lebih parahnya lagi jalan raya provinsi tersebut di jadikan kegiatan Coal Hauling untuk mengangkut produk batu bara dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan Mobil Dump truk ukuran besar. Sehingga jalan yang di lalui setiap hari nya rusak parah akibat tekanan muatan yang berlebihan, yang semestinya jalan raya provinsi tersebut dipergunakan untuk Masyarakat umum melintasi jalan raya yang menggunakan kendaraan pribadi maupun umum, bukan khusus di peruntukan milik Perusahaan besar swasta ( PBS).

Oleh karena itu dalam hal ini Baik Pemerintah daerah Kabupaten Gunung Mas maupun Pemprov Kalteng segera secepatnya melakukan tindakan penertiban terhadap para pemilik Perusahaan besar swasta yang memiliki kendaraan berat Pengangkut Batu bara, untuk di Carikan solusi yang baik, sehingga bisa mencegah terjadinya insiden yang lebih parah lagi.

Kontributor: Tiem Investigasi Kalteng

Komentar