Berita sidikkasus.co.id
Baturaja – Selasa. 13 Agustus 2024.
Survei seismik Pertamina 2D merupakan upaya pemerintah dalam mencari cadangan Minyak dan Gas (Migas) yang akan dijadikan sumber energi dalam negeri di tahun yang akan mendatang, adapun estimasi panjang lintasan sekitar 296 kilometer yang melintasi 28 desa di enam kecamatan yang terdapat di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu dengan selalu mengedepankan koordinasi dan sosialisasikan program tersebut dengan masyarakat sebelum melakukan pekerjaan.
Namun sangat di sayangkan program negara dengan tujuan mempertahankan serta menambah kas negara ini, akibat ulah oknum pekerja PT Elnusa yang telah di percaya menjalankan pekerjaan ini secara tidak langsung sudah menginjak harga diri masyarakat sekaligus merusak ladang sawah milik masyarakat desa MUARA SAE Kecamatan muara jaya kabupaten Ogan Komering ulu Sumatera Selatan.
Adapun kronologis kejadian,”tepatnya pada tanggal 9 Agustus tahun 2024 telah terjadi pengambilan data survei seismik 2d Amalia dengan cara melakukan pengeboran di lahan sawah milik warga desa MUARA SAE ibu (nunayu )yang terletak di ataran Sawah tanjung batu wilayah desa beringin, menurut pemilik sawah kegiatan tersebut dilakukan tanpa adanya koordinasi dan meminta izin kepada pemilik sehingga membuat sang pemilik sawah shock dan kecewa mendapati lahan sawahnya di rusak secara semena-mena.tuturnya
Untuk menerbitkan berita sidikkasus.co.id yang akurat dan berimbang, awak media yang di dampingi ahli waris ibu nunayu bapak romlan Bayu mendatangi, kedua kepala desa yang bersangkutan kepala desa MUARA SAE ( Mulyadi) dan kepala desa beringin, (sarmilin) menurut informasi dari kedua kepala desa tersebut,”untuk izin pelaksanaan pekerjaan di lahan sawah ibu nunayu memang belum ada. dan juga di Lis data yang kami terima dari PT Pertamina lahan sawah tersebut tidak masuk di lintasan yang akan di bor oleh PT Elnusa, namun mengapa hal semacam itu bisa terjadi. (ujar mereka)
Sementara itu tepatnya hari ini Selasa 13 Agustus siang melalui pertemuan dengan bapak Ismail selaku humas dari PT Elnusa di kediaman kepala desa MUARA SAE beliau memohon maaf dan mengatakan” hal tersebut terjadi di sebabkan kesalahan teknis pekerjaan serta beliau akan segera menyampaikan masalah ini ke pimpinannya (ucapnya).
Dengan terbitnya berita ini keluarga besar ibu nunayu berharap kepada pemerintah republik Indonesia agar cepat tanggap terhadap jeritan hatinya yang merasa tertindas dan teraniaya.(harapnya)
Korlap provinsi Sumatra
( Iswahyudi)
Komentar