Berita Sidikkasus.co.id
KONKEP – Desa munse, kecamatan Wawonii timur, kabupaten Konawe kepulauan (KONKEP) provinsi sulawesi tenggara (SULTRA).
Salah seorang aktivis muda Rahmat Taslim, sangat menyayangkan beberapa kegiatan pekerjaan di antaranya, pembuatan gedung pasar munse yang tidak berfungsi, di kerjakan pada tahun 2018 anggaran Rp. 1.091.300.000, (satu milyar sembilan puluh satu juta tiga ratus ribu rupiah) yang tidak memiliki asas manfaat.
” Di ketahui pembangunan gedung pasar munse bersumber anggaran DISPERINDAGKOP dan UKM, mulai dikerjakan tanggal 25 juni 2018, selesai 26 desember 2018.
” Bahkan selain tidak berfungsi, lokasi bangunan tersebut sudah di kelilingi hutan rumput dan semak belukar.
Beberapa keterangan masyarakat di tempat itu sering terlihat ular, jika tidak di fungsikan besar kemungkinan akan menjadi sarang ular,”jelasnya Rabu, 10/06/2020)
Saya selaku masyarakat pribumi konawe kepulauan (KONKEP), sangat menyayangkan, anggaran yang begitu cukup besar untuk membuat gedung pasar munse, lokasi tersebut tidak tepat sasaran, sampai saat ini kondisi bangunan sudah terlihat angker dan keramat, dan tidak ber manfaatnya bagi masyarakat, ” ucap aktivis muda ini.
“Sehingga saya mengharapkan kepada pihak pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, di saat membuat program kerja agar lebih memperhatikan masyarakat apa yang menjadi skala prioritas, agar masyarakat bisa merasakan dan betul – betul terbantu. Jangan membuang percuma anggaran yang tidak ada manfaatnya.”
Lanjut Rahmat, harapan saya sebagai masyarakat pribumi asli, lahir dan besar di konawe kepulauan ini, setelah terpublik, dan di baca oleh pemeritah agar kiranya ada perhatian khusus dan bisa di sikapi pemerintah provinsi, pusat, bahwa pembagunan pasar munse tidak ada asas manfaatnya bagi masyarakat setempat,”tutupnya
Reporter Iswan Safar
Komentar