Di Rambutan, Pasar Sepi Pembeli

Berita Sidik Kasus

BANYUASIN – Pasar tradisional di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin terlihat sepi oleh pembeli. Hal ini berbanding terbalik dengan pusat perbelanjaan modern di Jakabaring yang dipadati oleh pengunjung pekan ini.

Selain karena harga getah karet masih murah, sepinya pembeli di pasar tradisional kalangan di Kecamatan Rambutan, karena disebabkan oleh masih banyaknya warga belum mendapatkan pekerjaan.

Sepinya pembeli juga terjadi di Pasar tradisional kalangan di Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Pantauan Sidikkasus.co.id, aktivitas jual beli masih terlihat sepi. Sebagian pedagang yang ada di kios dan kaki lima di pasar yang terletak di Jalan Alternatif Palembang Kayuagung Lampung tersebut masih belum begitu ramai.

Pembeli pun masih belum banyak. Kios dan lapak belum banyak didatangi oleh pembeli. Pasar Kecamatan Rambutan pun situasinya tidak berbeda. Tidak banyak warga yang terlihat memadati pasar untuk berbelanja kebutuhan pokok.

Menurut salah seorang pedagang, Ina, Pasar tradisional kalangan di Kecamatan Rambutan. “Pasar ini sudah enam bulan sepi dari pembeli,” katanya kepada Sidikkasus.co.id, Minggu, 7 Maret 2021.

Dia mengatakan saat ini pasar tradisional kalangan di Kecamatan Rambutan masih belum ramai dikunjungi pembeli. Harga getah karet masih murah, disisi lain masih banyak warga yang belum memiliki pekerjaan.

Sepinya pembeli berpengaruh ke harga. Pedagang cabai, Narsi, mengatakan harga cabai rata-rata turun Rp 2-3 ribu. “Harga getah karet sampai sekarang masih murah, ditambah lagi masih belum banyak warga yang bekerja,” ujarnya.

Turunnya harga getah karet membuat warga makin tidak banyak berbelanja. Belum lagi disini masih belum banyak warga yang bekerja. “Mungkin kalau harga getah karet sudah tidak murah, minat belanja warga akan kembali naik,” katanya.

Pedagang beras, Anton, mengatakan pasar akan kembali ramai kalau harga getah karet Rp 20.000 perkilo. Saat ini ada banyak warga setempat yang mengantungkan hidup dari hasil kebun karet.

“Penjualan getah karet mencapai puncaknya pada tahun 2014. Banyak warga yang berbelanja setiap minggunya. Saat ini harga getah karet hanya Rp 8000 perkilo,” kata dia.

ADENI ANDRIADI

Komentar