Di Duga Tidak Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Dan Terkesan Asal Asalan

Berita Sidikkasus.co.id

Probolinggo – Proyek pelabuhan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Sumberanyar, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, diduga ada pelanggaran dilakukan. Salah satu lalainya pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri (APD). Dan terkesan asal asalan.

Selain dugaan pelanggaran pekerja lalai dengan tidak memakai APD keselamatan, juga diduga material batu yang dipakai pihak pengelola dalam tumpukan batu dalam hal ini adalah PT. Buana Sakti Arta Perkasa di duga tidak sesuai spesifikasinya.

“Setelah kami pantau ke lokasi memang benar adanya, selain pekerja melanggar tidak memakai APD seperti helm, sepatu safety untuk melindungi diri dari jatuhnya material ada pelanggaran lain yang kami temukan,” kata Ketua Tim Investigasi LSM Lira, Noval Yulianto, Rabu (30/6/2021).

Pelanggaran lainnya, lanjut Noval, setelah pihaknya turun ke lokasi proyek ditemukan urukan sirtu dan dugaan meterial batu yang digunakan tidak sesuai spesifikasi,dan seharusnya rekanan mengutamakan mutu dan spesifikasi untuk tumpukan batu kosong dalam kapasitas 10 kilogram (Kg) sampai 20 Kg.

“Artinya minimal itu batu kosong kurang lebih 20 cm (Centimeter), bukan ber campur sirtu dan yang kedua spesifikasi batu kosong yang dipakai untuk penataan tengah proyek itu kapasitas 250 sampai 300 kg, dan finishing bolder yang dipakai itu juga seharusnya 400 sampai 600 kg,” dan juga bukan warna batu seperti padas ungkapnya

Seharusnya, sambung Noval, pihak pengelola lebih jeli dan lebih memperhatikan lagi tingkat keselamatan pekerja proyeknya dengan adanya anggaran pembangunan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 6,2 miliar dari pagu anggaran Rp 9 M.

“Kalau untuk spesifikasi dan penerapan APD keselamatan bagi pekerjanya tidak sesuai, uang sebesar itu lalu buat apa. Kalau hal kecil seperti SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja) saja sudah tidak dilaksanakan, apalagi hal besar,” tutur dia.
(Yu)

Komentar