Berita Sidikkasus.co.id
Lahat _ Perusahaan yang bergerak menambang batu bara terletak di desa banjar sari kecamatan Merapi Timur kabupaten lahat, PT, Banjar Sari Pribumi (BP) Rabu 15/ 12-2020.
Sudah berulang kali Berulah terhadap.warga setempat sehingga dinilai sangat merugikan.
Sementara itu warga yang bernama Adamin (40) desa Arahan terkena dampak Endapan Air PT BP di karna kan perusahaan Batu bara Diduga sudah membendung anak sungai, Akibat terbendung nya anak sungai tersebut tanah warga arahan Adamin jadi terendam oleh luapaur anak sungai yang di bendung,
Adamin mengalami kerugian yang di akibat kan matinya tanaman karet 30 batang dan pohon jengkol 2 batang, serta kayu yang memang di besarkanya ikut juga mati oleh di rendami air. Bukan hanya adamin yang mengalami kerugian, ada lagi Yandri (35) warga desa Arahan yang kebunnya terkena longsoran lumpur, hingga kebunya terdampak pencemaran lumpur dan akibat nya tidak bisa di gunakan sebagai layaknya kebun, Permasalahan kebun adamin sudah di periksa oleh humas PT BP tapi pihak Perusahaan hanya mau menganti tiga juta rupiah, dan dari penilaian Adamin itu tidak sesuai dan tidak wajar
Karenana kebun karet nya sudah terendan dan tidak bisa di jadikan kebun lagi. keluhnya
Lain halnya kebun milik Hendri yang terdampak lumpur tersebut oleh PT BP
Hanya mau memberi pupuk dan membuang lumpur yang memasuki kebunya, Mendengar penyampaian pihak perusahaa
PT BP ini., Hendri pun menolak karena kebunya sudah terkena lumpur yang di akibat kan oleh pt BP.apa lagi perusahaan ini mau mengantikan dengan uang dengan jumlah harga pupuk satu juta lima ratus rupiah.terang Hendri
Media ini langsung minta keterangan ke kantor PT Banjarsari Pribumi langsung menemui pak topan beserta atasanya,
pak topan mengatakan” kalau mau minta ganti rugi, yang punya kebun harus memberikan bukti, ya itu poto copy surat tanah serta keterangan dari kepala desa banjar sari, ujar Topan
Setelah poto copy surat dan keterangan dari kades banjarsari di lengkapi serta dikirimkan ke Kantor PT BP kembali namun sudah satu minggu belum ada tanggapan serta jawaban dari pihak perusahaan PT BP ini dan kami sudah berapa kali menghubungi pihak perusahaan PT BP.melalui WhapShapp (WA) serta di hubungi sama pak Topan namun belum ada jawaban balasan .juga dihubungi melalui telpon pun tidak di angkat, sampai berita ini naik.
Adamin dan Yandri mengharap kepada pemerintah Kabupaten lahat bisa membantu kami serta memfasilitasi kami terhadap Perusahaan PT BP agar bisa menyelesaikan masalah kebun kami ini”,ujar warga.
(Aan_Pers/Team)
Komentar