Berita sidikkasus.co.id
Borong Matim NTT – Diduga kemungkinan ada permainan Proyek yang tidak sehat sehingga kontraktornya mokong, alias bandel, dikarenakan tidak mau memperbaiki jalan lapen dalam kota Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dikerjakan oleh Emil Tombor, selaku kontraktor pelaksana dengan nama CV. Bruno Putra yang beralamatkan di Tenda Kelurahan Langke Rembong Kabupaten Manggarai. Proyek tersebut di kerjakan pada tahun anggaran 2019 lalu.
Pengerjaan peningkatan proyek jalan lapen ( Lapisan Penetrasi) tersebut, memang sejak awal sudah bermasalah, seperti yang pernah di beritakan Media Sidikkasus.co.id pada edisi sebelumnya pada tanggal 03/06/20. Yang berjudul “Lapen berkualitas buruk menghabiskan anggaran hampir 2 m”.APBD Tahun 2019.
“Sejak semula pengerjaan peningkatan jalan lapen itu, memang benar benar kualitasnya buruk. Padahal pengerjaan lapen itu baru selesai dikerjakan akhir tahun 2019, namun saat ini kondisinya sudah hancur”.
Kondisi pada saat itu saja sudah sangat buruk, ada beberapa titik kerusakan, seperti agregat batu krikil berserakan diatas jalan, apa lagi sekarang, jelas rusaknya semakin sangat parah. Dan itu bisa dilihat seperti gambar yang dikirim oleh warga setempat yang ditetima Sidikkasus malam ini selasa pukul 21.21 wita. Tanggal, 18/08/20.
“Menurut warga yang enggan namanya disebut, melalui pesan WhatsApp yang dikutip Sidikasus, mengeluhkan bahwa sejak selesai dikerjakannya lapen itu, hingga kini belum juga diperbaiki”.
Sementara ungkap warga, kondisi jalan lapen tersebut semakin lama semakin rusak parah bahkan sudah hancur. Coba lihat saja di foto yang kami ambil dan kirim di WA bapak, lapen tersebut sudah hancur”. uangkap warga.
“Jalan yang sudah dikerjakan oleh Lapisan penetrasi tersebut, tidak saja menjadi sorotan pedas bagi warga masyarakat pengguna jalan, bahkan juga pernah menjadi bahan perbincangan DPRD Matim. Dan itu sudah direkomendasikan ke pihak Pemda melalui Dinas PUPR Matim, sesuai hasil temuan Pansus DPRD Matim yang di pimpin Agus Tangkur kala itu. Yang intinya diperintahkan supaya lapen tersebut segera diperbaiki”.
Akan tetapi, rekomendasi Pansus DPRD itu, pihak kontraktor pelaksana pemilik lapen hancur tersebut, belum juga diperbaiki tanpa diketahui apa alasannya sampai saat ini. Sehingga menjadi tanda tanya.
“Emil Tombor, selaku kontraktor pelaksana ketika dihubungi Media Sidikkasus.co.id untuk kesekian kalinya hendak mengkonfirmasi terkait lapen yang dikerjakannya, namun sayangnya hingga berita ini dinaikan untuk ke dua kalinya pihaknya entah kenapa tetap tidak merespon juga”.
Hal yang sama juga ketika media Sidikkasus.co.id mencoba menghubungi Ketua DPRD Matim, Heremias Dupa, guna mengkonfirmasi terkait lapen hancur tersebut, hingga berita ini dinaikan, dirinya belum merespon.
Yang semakin membingungkan, begitu pula Kepala Dinas PUPR Matim, Yos Marto, ketika mencoba dihubungi awak media Sidikkasus.co.id kembali, melalui via Whatsaapnya, tetap juga tidak merespon seperti yang terdahulu pada saat pemberitaan awal, bahkan Hp nya di matikan pada saat itu. Sehingga berita ini ditayangkan tuk yang Kedua kalinya. (richyjones)
Komentar