Desa Tambakrejo Tasyakuran Mengawali Masa Tanam Musim penghujan

Berita -‘sidikkasus.co.id

Banyuwangi -Warga Desa tambakrejo kecamatan muncar kabupaten Banyuwangi ,
Mengelar tradisi sedekah Bumi
Adat warisan nenek moyang, sebagai upaya nguri budaya leluhur yang sampai saat ini masih tetap hidup tidak tergerus oleh modernisasi global. Pada hari jumat tangal (31/12/2021)

Acara digelar di bangunan Talang Dam gareng Di Desa Tambakrejo , yaitu bangunan saluran pengairan diatas sungai
Besar yang menghubungkan saluran pengairan pertanian warga desa tambakrejo , sedekah
Bumi sebagai simbol kebersamaan dan kemakmuran warga desa tambakrejo.

Dalam acara yang digelar dihadiri oleh kepala Desa Tambakrejo Nanang Widayat, serta perangkat desa ,Paguyupan jogotirto Dam gareng,warga petani Desa tambakrejo kecamatan muncar kabupaten Banyuwangi, jawa timur.

Kades Tambakrejo Nanang Widayat saat ini di wawancarai dengan awakmedia kegiatan
Sedekah Bumi, Nanang widayat
Selaku kepala desa tambakrejo
Menyapaikan kegiatan ini Pada hari jumat ,Pertama musim hujan atau musim rendeng Dengan harapan tersebut bisa awet karena mendapatkan barokah dari olloh SWT.

Acara dilaksanakan pada hari jumat pertama musim penghujan
Atau redeng,Dengan harapan bangunan ini bisa awet karena
Mendapatkan barokah, kegiatan tasakuran, tanaman peteni dijahukan dari hama, serta panenan ini bisa mensejahterakan masyarakat petani desa tambakrejo,selain itu
Juga sebagai bentul rasa persaudaraan antar warga yang
Selama ini Dengan baik aman
Dan tentrem

Dalam prosesi acara warga yang datang membawa nasi bersama lauk mauk dari rumah
Masing masing untuk kegiyatan
Trasdisi sedekah Bumi, kemudian
Di bacakan doa tokoh masyarakat setempat.

Selesai Doa warga desa tambakrejo mengambil nasi bancaan bersama sama, Hal itu
Sebagai ungkapan rasa trima
Kasi yang Maha esa, Semoga
Telah memberikan berkah yang
Melimpah.

Dengan demikian warga desa tambakrejo kecamatan muncar,
Dapat kembali beraktifitas seperti sediakala, Setelah selesai
Berbagi nasik yang udah di sediakan setempat. Ujarnya

Perwaka (slamet)

Komentar