Demi Meraup Keuntungan Besar, Proyek Irigasi Way Sungkai, Dikampung Padangratu, Haduyangratu, Gunungraya Diduga Dikerjakan Asal Jadi

Berita sidikkasus.co.id

Lampung Tengah — Pembangunan merupakan suatu proses yang telah direncanakan secara sistematis dan perencanaan secara teknis melalui (konsultan), agar mendapatkan kwalitas yang lebih baik, Namun karena kurangnya pengawasan dinas terkait membuat pembangunan proyek Akhirnya hasilnya asal jadi, ini terjadi pada Pembangunan proyek irigasi Way Sungkai, yang berada di Kampung Haduyangratu, Kampung Padangratu Dan kampung gunungraya Lampung Tengah, Provinsi Lampung. Jumat 11/9/2024.

Hasil Dari Pantauan Beberapa Awak Media Yang Lansung Turun Kelokasi Terlihat Pekerjaan Proyek Tersebut Minim Adanya Informasi.

Diketahui Pekerjaan Irigrasi Way Sungkai Dikerjakan oleh kontraktor (CV ARFATIA), yang dalam melaksanakan pembangunan proyek di duga asal jadi, dan tidak menghiraukan mutu dan kwalitas pekerjaan.

Dalam Pekerjaan irigasi Way Sungkai yang di kerjakan oleh CV Arfatia sangat di duga mengabaikan aturan atau pun juknis yang sudah di tentukan salah satu nya tidak terpasang nya papan informasi, Diketahui Menurut undang-undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) nomor 14 tahun 2008 serta Perpres nomer 54 tahun 2010 dan nomor 70 tahun 2012, mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang di biayai oleh negara,wajib memasang papan nama proyek,yang memuat jenis dan lokasi kegiatan, nomor kontrak, waktu pelaksanaan, serta jangka waktu dan lama pelaksanaan.

Terlihat juga Pekerja tidak menggunakan atribut keselamatan kerja (K3) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012, pengertian keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Serta Pembuatan papan panel yang seharus nya 28 hari baru terpasang namun kenyataan nya baru 2 hari sudah terpasang, Membuat Pekerja Kesusahan Untuk memasang Panel Karna Rentan Retak Dan Mudah Hancur.

Dan Mirisnya Lagi Beberapa pembuatan papan panel tidak menggunakan Besi Dan Batu Seplit.

Itu Diketahui Ketika Pekerja Memberi Informasi Kepada Tim Media, Menyampaikan “Ini Banyak Panel Yang Belum Waktunya Di Pasang Udah di pasang sama panel yang dalam nya nggak di kasih besi juga kadang nggak di kasih batu split padahal katanya panel beton” Padahal umur panel setelah cetak ke pasang biasanya 28 hari ini 2 hari cetak langsung pasang.

Ini Diketahui ketika pekerja Mengakat Panel jatoh terus Patah Biasanya Kalau Ada besi nya paling cuman Retak ini lansung Patah, Dan banyak juga papan panel menggunakan besi yang bukan ukuran nya, Seharus nya Panjang yang 70 dipakai kan Wermes ukuran yang 50, Ungkap pekerja yang Tidak mau disebutkan nama nya.

Saat Dikonfirmasi Konsultan Dilapangan Diketahui bernama Aji, menyampaikan “sebelumnya saya Sudah menegur pekerjaan ini harus Dikerjakan Sesuai SOP nya, Namun Saya mau nungguin seharian kan gak mungkin”

Namun dari Pekerja Tidak menggunakan besi atau Tidak menggunakan Batu seplit itu keteledoran dari mereka Dan termasuk Dari saya” kalau panel 2 hari Sudah dipasang mungkin ngejar waktu Karna pekerjaan ini Sudah adendum, sebelumnya Sudah saya protes Dan tekankan, kepada pihak rekanan, tutupnya.

namun saat bertanya Dan konfirmasi kepada Kepala rombongan yang diketahui bernama Nuril menyampaikan, Sama Saja Sudah saya tekankan kepada pekerja, saya Tidak ada memerintah Tidak menggunakan besi, Dan kepentingan saya Apa, menyampaikan Dengan Nada Gemetar, “saat ditanya kepada awak media dengan Nada becanda Kenapa gak pakai bambu Saja panel nya pak” Lanjut Nuril, Lama amat nyarinya Kasian Toko Bangunan, Ada besinya, nama nya pekerja, mereka Itu manusia pasti Ada keteledoran, Dengan Nada tinggi menjawab nya.

Kepala bidang Sumberdaya air (BSA) Ismail saat di konfirmasi awak media jum’at 20/09/2024 beliau mengatakan,”Yang gak ada besi ada dokumentasi nya,.? Ini gak dipasang kan,. Setelah itu Kabit menghubungi konsultan way Sungkai, dan mengatakan Mereka kerja seperti itu lagi apa, ungkap Kabid di panggilan telepon tersebut. lanjut Ismail mengatakan “saya baru 2 Minggu ini aja gak kesana karna banyak pekerjaan yang lain sudah PHO, Kalau terbukti mereka bekerja seperti itu gak saya bayar,. ungkapnya tegas kepada para awak media.

Tim media berupaya menghubungi pihak rekanan, Kontraktor CV Arfatia Melalui sambung telpon WhatsApp ke nomor 0813-3154-**** keadaan aktif namun tidak menjawab/membalas pesan WhatsApp.
“Pungkasnya”(SDK/SF)

(Suhendra W/Sefri Widiansyah)

Komentar