DEMI KEBUTUHAN BELI BERAS, IBU TIGA ANAK DIDUGA MENCURI TIGA TANDAN SAWIT PTPN V, BERUJUNG PENGADILAN

Berita sidikkasus.co.id

ROKANHULU – Seorang ibu rumah tangga yang berinisial “R” (31) memiliki anak  yang masih Kecil-kecil dia terpaksa mengambil tiga tandan sawit PTPN V sei Rokan Kecamtan Tandun Kabupaten Rokan Hulu Riau, untuk membeli beras buat di Makan.

Kejadian ini berujung sampai ke pengadilan (meja hijau) karena laporan dari pihak PTPN V hingga hari ini “R” di panggil oleh pihak pengadilan untuk menghadiri sidang pertamanya yaitu sidang perdan atau sidang tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Selasa (2/5/2020).

Sementra suaminya yang berinisial “J” sedang Mandah Kerja beliau membersihkan kebun sawit warga di wilayah Kecamatan Rokan IV Koto. Sehingga kehadiran suami “R” tidak ada saat di jumpai atau di konfirmasi oleh pihak wartawan.

Melalui wawancara dengan wartawan, “R”mengakui dirinya memang benar sudah mengambil atau mecuri buah kelapa sawit di perkebunan PTPN V Sei Rokan tersebut, “itupun saya lalukan karena di rumah tidak ada lagi beras yang akan saya masak buat makan anak saya,” ungkapnya dengan sambil meneteskan air mata.

Lanjutnya saat kejadian itu, dirinya ditangkap oleh satpam dan dibawa ke Kantor satapam Kebun PTPN V Sei Rokan selanjutnya dirinya dibawa ke Polsek Tandun.

“Memang tidak ada penahanan buat saya, karena saya telah di jamin oleh warga dan RT sehingga tahanan saya dapat di tangguhkan mengingat anak-anak saya masih kecil tidak ada yang akan merawatnya,” katanya sambil meneteskan air mata.

“R” seorang ibu rumah tangga yang kehidupannya di bawah garis kemiskinan yang tinggal dirumah kontrakan di Langgak Desa Koto Tandun Kecamatan Tandun  ini, berharap kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu terutama Bapak H.Sukiman sebagai orang No 1 di Kabupaten Rokan Hulu supaya ikut serta memperhatikan warganya yang benar-benar membutuhkan bantuan dan uluran tangan Pemkab Rohul demi untuk menghidupi keluarganya, apa lagi di tengah bencana virus Covid-19 ini. Harapnya.

“Dan saya juga berharap kepada pihak PTPN V supaya meninjau ulang laporannya supaya saya jangan sempat terhukum, semua ini saya lakukan demi sesuap nasi buat anak saya. Dengan tidak henti-hentinya meneteskan air mata, “R” mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari Pemerintah Baik pusat ataupun daerah.”  kata “R” dengan nada sedih dan pilu.

#(robby bangun).

Komentar