DD 300 juta, Masyarakat di Paksa Tanggung Matrial. Kades Tanjung Obit Di Desak Ganti Rugi

Berita Sidikkasus.co.id

MALUT: Masyarakat desa tanjung obit kecamatan kepulauan botang lomang kabupaten halmahera selatan provinsi maluku utara di tekan aparat desa menanggung matrial pembangunan pagar desa. Kapala desa di desak mengganti kerugian masyarakat.

Hal ini di sampaikan masyarakat melalui mantan anggota BPD “Hawa Din” saat di wawancarai awak media membenarkan bahwa kegiatan pembangunan pagar desa yang di bebankan ke masyarkat dengan penuh tekanan dari aparat desa.

Kami di desak menagung semua matria pagar desa berupa pasir, krikil dan batu cor, bila masyarakat tidak sediakan matrial maka pagar
di depan rumah tidak akan di bagun dan Lampu Listrik Milik desa manyala dari jm 7 soreh batas jm 11 sudah mati tapi bayar tiap bulan Rp,100 ribu. Kata (warga). Selasa 25/5/2021

Lanjut ia, kalau kami masih sibuk dengan pekerjaan lain, aparat desa atau pihak lain yang ambil matrialnya menggunakan bodi desa dan bensin di tanggung oleh desa tapi matrialnya kami bayar.

Dengan harga dua ratus lima puluh ribu (Rp,250.000) per kubit. Krikil dua ratus ribu dan batu cor seratus lima puluh ribu, sebentara bngunan pagar yang kerja dari ketua BPD dan parat desa. Ungkap (warga)

Selang waktu yang berbeda juga di benarkan salah satu warga msyarakat tanjung obi, yakni “AY” Bahwa, matrial tersebut didesak aparat desa untuk sediakan matrial.

Di tahun 2019 dan 2020 itu matrial berupa pasir, krikil dan batu di bebankan ke masyarakat, termasuk bensin dan bodi laut untuk angkut matrial juga di minta masyarakat yang tanggung.

Tambah dia; matrial saat itu saya bayar lima ratus ribu karena kenal saudara yang ambil, kalau orang lain yang ambil pakai bodi desa maka harus bayar tujuh ratus lima puluh ribu (Rp, 759.000 ribu). Ucapnya..

Begitu juga di sampaikan ketua BPD tanjung obit pada awak media membenarkan Bahwa, dirinya hanya dapat menjelaskan kegiatan pembangunan pagar desa. Saya hanya dapat menjelaskan pagar desa, karena saya juga yang kerja dan matrialnya di bebankan ke masyarakat,

Kalau kegiatan desa yang lainnya di pertanyakan ke kades karena semua dokumen Laporan keterangan pertanggung jawaban ada di kades. Katanya.

Dengan begitu Sekertaris desa (sekdes) “Rusli Koda” ke pada awak media juga mengatakan, pagar desa di bangun sejak 2019 lalu. panjang keseluruhan seribu dua ratus meter (1200 m) dengan total Anggaran tiga ratus juta (Rp,300.000.000).

Hal ini berbeda dengan apa yang di sampaikan kapala desa tanjung obit “Sadri Nasir” saat di wawancarai beberapa hari kemarin membenarkan bahwa, pagar desa dengan panjang 800 meter,

Pagar desa yang di bangun dari 2019 sampai 2020 panjang 800 Meter hampir selesai di kerjakan dengan jumlah total Anggaran Rp,300.000.000 (tiga ratus juta). (Red)

Sukandi.

Komentar