Dampak Dari Polusi di Rambutan

Berita Sidik Kasus

BANYUASIN – Pekatnya debu menyelimuti daun dan ranting pohon serta pagar dan rumah milik warga, membuktikan bahwa tingkat pencemaran lingkungan di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel) cukup serius.

Tingginya tingkat pencemaran lingkungan di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan (Sumsel), diduga disebabkan oleh maraknya aktivitas penambangan tanah urug di beberapa Desa sekitar.

Ini jelas sebuah ancaman serius bagi warga Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin. Mereka sangat rentan terkena berbagai macam jenis penyakit. Mulai dari paru-paru, kangker, dan infeksi saluran pernapasan,” ujar Joni (40) warga Kecamatan Rambutan, Jumat (23/10).

Kondisi cuaca di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin saat ini tidak menentu. Sebentar panas, lalu tiba-tiba turun hujan. Dalam situasi cuaca tidak menentu saat ini, polusi lingkungan sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh,” ungkap Joni.

Perintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 menetapkan. Bahwa kondisi lingkungan yang sehat bisa terwujud, bila aktivitas perusakan lingkungan bisa dihentikan,” jelasnya.

Salah satu sumber pencemaran lingkungan adalah dari kegiatan aktivitas tambang dan perumahan. Mayoritas pencemaran lingkungan di Kecamatan Rambutan Kabupaten Banyuasin berasal dari sektor tambang, perumahan, dan transportasi. Jika aktivitas tambang melebihi batas normal, jelas akan berakibat pada gangguan kesehatan,” tutur Yudi (39) warga setempat.

Menurut parameter pencemaran lingkungan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 meliputi : Sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (C0), nitrogen dioksida (N02) , oksigen (03), hidrokarbon (HC), PM 10, PM 2,5, TSP (Debu), Pb (Timah Hitam), dustfall (Debu Jatuh).

Berdasarkan data WHO, setiap tahun tidak kurang dari 200 ribu kematian akibat outdoor pollution menimpa daerah. 93 % kasus kematian terjadi di negara berkembang.

Dampak dari pencemaran lingkungan terhadap kesehatan manusia banyak terjadi mulai dari kasus ringan hingga menyebabkan kematian.

Data laporan WHO tahun 2004 menyebut adanya hubungan antara partikel debu di udara dengan berbagai macam jenis penyakit dan salah satunya adalah saluran pernapasan.

Kualitas lingkungan yang buruk, akan berdampak pada terjadinya penurunan kualitas udara didalam ruangan. Ini adalah masalah serius, karena akan berdampak secara langsung pada kesehatan.

JONI/YESI/MENA/YD/RIA

Komentar