Berita sidikkasus.co.id
SURABAYA – Nuansa masih terasa hari raya idul Adha 1441 Hijriyah mewarnai asap bakar daging Qurban yang dirayakan oleh Umat Muslim diseantero dunia.
Terlebih bagi sebagian masyarakat yang kurang mampu untuk berkorban hewan saat pelaksnaan penyembelihan tetapi bagi umat muslim yang ekonominya lebih wajib untuk bersedekah hewan Qurban menurut tuntunan agama islam dan yang tidak mampu wajib menerimanya. Minggu, 02/08/20.
Sama halnya ketika negara ini para pahlawan yang gugur dalam membela negara berkorban jiwa dan raga demi “Kemerdekaan melawan penjajah”
Jiwa nasionalisme serta masih tertanam pada warga masyarakat “Tengger Raya” untuk pengabdiannya pada negara ini dalam bentuk rasa bersyukur mereka masih bisa merasakan berkehidupan yang baik, ketimbang diera perjuangan untuk mempertahankannya.
Kita sebagai generasi penerus bangsa diungkapkan oleh perwakilan warga bapak Tiok yang berada di jalan Tengger raya 1A.
Pada kami selaku awak Media beliau sangat bersyukur juga, tahun ini bebarengan dengan idul adha 1441 H banyak sekali hikmah yang kita rasakan juga bersama.
Pada tadi malam sekitar pukul :19.30 wib beliau mengkoordinir warga sekitarnya untuk bahu membahu untuk mulai pasang umbul-umbul, juga bendera Merah putih dan pengecatan Gapura disertai lampu hias warna – warni kelihatan semarak dalam menyambut HUT RI yang ke – 75 tahun ini.
Rayakan Kemerdekaan banyak sekali ide kreatif maupun kegiatan yang tidak harus berfoya tetapi harus bisa Mensyukurinya.
Dengan menjaga lingkungan, kita juga saling bekerjasama mewujudkan kampung aman dan bersih tutur bapak H.Yudo selalu RT.
Jita tinggal menikmati hasil dara para pendahulu juga pejuang negeri, ini beliau berani korban jiwa dan raga, dengan logat jawa “Opo maneh sing digoleki mas urip ning dunyo yo kui amal lan ibadah pean ero”
Artinya “apalagi yang kita cari hidup didunia ini hanyalah Amal dan ibadah kita caranya pengadian pada warga serta peduli pada Masyarakat. ( Diah Ghoni )
Komentar