Berita sidikkasus.co.id
CIBINONG – Jelang 2 hari Idul Fitri hingga hari ini, Senin, 25/5/2020 penyaluran BLT senilai 600ribu per KK dan bansos berupa paket bantuan Presiden RI serta Bantuan Beras 25 kg per KK digelontorkan di Kelurahan Pabuaran Mekar Cibinong Kab Bogor. Sayangnya banyak warga mengeluhkan salah sasaran.
“Kami mulai mendata warga dari 10 RW yang terdampak covid 19 mulai akhir Maret 2020 untuk diserahkan ke Dinsos Kab. Bogor,” papar bapak Nurhaman selaku Lurah Pabuaran Mekar kepada Sidik Kasus di kantornya.
Dalam pertemuan dengan Bupati awal April lalu disetujui bersama bahwa tiap kelurahan di Wilayah Kabupaten Bogor diinstruksikan oleh Gubernur Jawa Barat untuk dibuat Dapur umum tiap kelurahan,”imbuhnya lagi.
Sayangnya dalam pertemuan tersebut yang direalisasikan hanya bantuan berupa 100 kg untuk Kelurahan Pabuaran Mekar.
“Akhirnya kami menggandeng PKK Pakar untuk galang donasi lauk pauk dan dengan gotongroyong kami buat dapur umum selama 2 hari saja sebanyak 250 bungkus nasi per harinya, itupun jauh dari target kami. Kamipun tidak ingin ada kesalahan prosedur,” papar Lurah gaek ini.
Sementara itu bapak Suparja selaku Ketua RT 6 RW 1 Kelurahan Pabuaran Mekar menyayangkan pendataan dari warganya sebanyak 206 KK yang terealisasi cuma 7 Paket bantuan Presiden. “Itupun yang ada cuma 1 Paket dibagikan ke warga selebihnya 6 Paket warga sudah tidak tinggal disini lagi,” paparnya kepada tim jurnalis.
Kami selaku pendataan warga dari RT merasa terbebani dengan ketidak sinkronan data antara yang dikirim ke Kelurahan dengan realita di masyarakat.
“Melihat keadaan seperti ini, saya selaku Lurah juga tidak tahu menahu karena sepanjang yang kami input adalah data dari 10 RW dan sudah kami sampaikan ke Dinsos Kab. Bogor, kewenangan ada pada pihak Dinsos kab. Bogor,” imbuh salah seorang staf kelurahan.
Melihat kondisi seperti ini tim jurnalis mendapati beberapa warga yang memperoleh BLT senilai 600ribu atas nama saudara E selaku anggota TNI aktif, saudara T selaku Manager Farmasi dan pemilik kontrakan, Saudara B selaku Wirausahawan dan pemilik beberapa usaha dan sekolah. Masih banyak hal menyimpang yang cukup signifikan jauh dari harapan pemerintah.
“Menyikapi hal ini kami selaku pengurus RT 6 RW 1 berinisiatif selama bulan ramadhan lalu memberikan 3 tahapan bantuan sembako yang merupakan donasi dari warga untuk warga yang terdampak covid 19,” papar pak Suparja yang juga aktif melakukan penyemprotan densifektan seminggu 3 x di wilayahnya.
Sementara itu salah seorang pengurus Majelis Taklim As Syafari, Bu Warsih menyayangkan banyaknya warga yang layak mendapatkan bantuan ternyata tidak memperoleh. “Sebagian besar yang mendapatkan bantuan adalah warga yang mampu dan memiliki usaha yang mapan seperti pengusaha,manager bahkan anggota TNI aktif,” paparnya di temui jurnalis di kediamannya.
Pihak Diskominfo Kab Bogor yang meminta agar ada pengawalan bantuan melalui tim investigasi jurnalis ketika di temui jurnalis mengatakan agar buat laporan bagi rekan jurnalis yang tidak mendapat bantuan.
“Buat laporan ke kami agar kami tindak lanjuti ke Dinsos Kab Bogor sertakan KTP, KK dan Kartu Pers kirimkan ke WA kami,” jawabnya via wa.
Terkesan dari beberapa pihak yang jurnalis temui saling melempar tanggung jawab. Kalau seperti ini terkesan manajemen amburadul mengingat banyaknya warga yang sangat tidak mampu justru semakin terpuruk sedangkan yang mampu semakin makmur. (Agung S Biro Bogor)
Komentar