BANYUWANGI – JKN. Situs Selo Tumpang atau Watu Tumpang termasuk situas cagar budaya bersejarah di Banyuwangi. Situs yang terletak di hutan petak 69, RPH Karetan, BKBH Karetan, KPH Banyuwangi Selatan, tersebut masuk wilayah Dusun Sidodadi, Desa Karetan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
Selasa (5/11/2019)
Sekitar tahun 1922 ada sepasang suami istri yang membuka hutan belantara yang bernama Tropawirorejo dan Raden Ayu Ruminah serta Mbah Kusumorejo untuk memberikan batas dimana letak hutan yang dibabat dengan cara menggunakan bebatuan kecil yang ada disekitarnya.
Kemudian batuan tersebut sebagai tanda batas dengan keajaiban yang maha kuasa batu tersebut semakin lama semakin membesar dan saling bertumpangan .
Sehingga batu tersebut diberi nama Watu tumpang atau Selo Tumpang dengan sebutan Mbah Wijoyo Kusumo.
Setelah ketiga orang tersebut meninggal dunia sekarang tempat itu dikeramatkan oleh warga setempat untuk Safran ( Disakralkan ) Setiap Jum’at Kliwon .
Apabila masyarakat mempunyai hajatan mereka harus membawa sedekah berupa Tumpengan atau Ambengan supaya diberi keselamatan serta diberi keberkahan.
Ketika orang- orang yang hendak ke Alas Purwo mereka Singgah dulu di Selotumpang untuk bersemedi atau bermeditasi untuk meminta keselamatan
Sekitar pada tahun 2002 tempat tersebut dipugar oleh Marjono salah satu tokoh Agama Hindu dari desa karetan .dan pada tahun 2013 Merjono mendapat gelar bapak pembangunan cagar budaya dari Bupati Banyuwangi H Abdulloh Azwar Anas M.Si.
(IKHSAN/TIM)
Komentar