BONDOWOSO – JKN.
Hasil (MUSKAB) Musyawarah Kabupaten ke-IX Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bondowoso, memancing reaksi Bupati KH Salwa Arifin meminta digelar ulang,sebab Muskab yang digelar di Hotel Ijen View beberapa pekan lalu, Rabu (26/12/2018) lalu, dinilai tak prosedural.
“Muskab yang kemaren tidak sesuai dengan prosedur, sehingga perlu adanya Muskab ulang. Kita sudah melakukan komunikasi hari ini dengan PMI provinsi Jawa timur,” ungkap Bupati Salwa, saat melantik Kepala Desa (Kades) hasil Pilkades Antar Waktu (PAW) Desa Mengok Kecamatan Pujer, kemaren Kamis (10/01/2019).
Bahkan, Bupati Bondowoso KH Salwa mengaku sudah memastikan adanya koordinasi dan komunikasi dengan pengurus PMI Jawa Timur. Sehingga atas saran dari PMI Jatim itulah, agar dilakukan Muskab PMI ulang di Bondowoso.
“Nantinya hasil Muskab ulang, terpilihnya Ketua PMI siapa pun yang terpilih, yang akan direkomendasikan untuk ditetapkan Pengurus PMI Jatim. Kita akan segera komunikasikan lebih lanjut,” pungkanya.
Surat sudah turun dari Pengurus PMI Provinsi Jawa Timur atas balasan surat dari Bupati Bondowoso, yang menyatakan PMI Jatim menyetujui Musyawarah PMI Bondowoso diulang kembali setelah diaudit oleh Inspektorat.
Kemudian, PMI Jatim menyarankan pelaksanaan Muskab dilaksanakan sebelum masa bakti pengurus PMI yang akan berakhir 20 Januari 2019. Pon terakhir, adalah bahwa penetapan Pelaksana Tugas (Plt) melalui pengurus PMI Jatim atas usulan Pengurus PMI Bondowoso.
Sekedar mengingatkan, dalam Muskab PMI ke-IX Bondowoso, Miftahul Huda terpilih kembali sebagai Ketua, untuk periode 5 tahun berikutnya. Namun dalam Muskab tersebut, tak satupun jajaran eksekutif, khususnya Bupati Bondowoso, menghadiri musyawarah penting itu.
Tak hanya itu, penyelenggaraan Muskab ke IX PMI Bondowoso menuai kritikan dari sekretaris PMI Jawa Timur, Djoni Irianto menyinggung panitia tentang tidak adanya bendera PMI dalam acara Muskab yang diselenggaran di Hotel Ijen View, Rabu (26/12/2018) lalu.
Diketahui, Miftahul Huda yang terpilih kembali sebagai Ketua PMI adalah salah satu Tim Sukses pasangan Ahmad Dhafir – Hidayat (Dhada) saat Pilkada Bondowoso 2018 lalu, pada bulan Juni 2018. Namun pasangan Dhada yang dijuluki sang pemimpin ini tumbang ditangan lawannya, pasangan KH Salwa Arifin – Irwan Bachtiar (Sabar).
Diduga takut kehilangan posisinya sebagai Ketua PMII, kelompok Miftahul Huda yang sudah menguasai struktur pengurus PMI Bondowoso, mencoba mempertahankan posisinya agar tidak terlempar, sama seperti kandidat calonnya saat Pilkada 2018 lalu. (yus)
publisher: Teddy
Komentar