Berita Sidikkasus.co.id
BONDOWOSO – Kawasan Ijen merupakan daya tarik wisatawan yang sangat tinggi yang menjadikan dasar utama Geopark Ijen sebagai progran strategis wisata Nasional dan diharapkan mempunyai dampak ekonomi bagi masyarakat Bondowoso kedepan.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Bondowoso , KH.Salwa Arifin saat membuka “FORUM GROUP DISCUSSION (FGD) Tentang Pemanfaatan Dan Pengelolahan di dataran Ijen, “Selain itu kawasa hutan Perhutani,BKSDA serta lahan HGU PTP sebagai potensi penompang utama wisata dan perekonomian masyarakat yang harus terus dipelihara kelestariannya, “harapnya. Senin (18/01/2021).
Dikatakan bahwa FGD adalah bentuk komitmen dalam menindaklanjuti permasalahan yang dialami masyarakat Kecamatan Ijin terkait pertanian dan kehutanan.
“Ya seperti kebakaran hutan,banjir bandang yang harus menjadi perhatian dan fokus utama di masa Pandemi Covid -19, “ujarnya.
Dikatakan bahwa sudah 2 kali dilakukan FGD sejak 2019 lalu oleh Pemkab Bondowoso untuk itu diharapkan FGD mampu memperkuat organisasi LMDH serta mampu merumuskan yang terbaik untuk semua pemangku kepentingan.
Serta Geopank Ijen mampu meningkatkan perekonomian Masyarakat.
Untuk diketahui dalam proyek ini, Pemkab Bondowoso bekerjasama dengan Pemkab Banyuwangi untuk menguatkan sektor pariwisata Ijen.
Terdapat tiga konten dalam penetapan Goepark yakni Biological, Geologi, dan Culture.
Di Bondowoso, ada 19 titik yang direncanakan masuk dalam kawasan Geopark.
Untuk situs Geologi diantaranya Kawah Ijen, Kalipahit, Kawah Wurung, Sumber Air Panas Blawan, Air Terjun Blawan, dan Air Terjun Little Niagara. Selanjutnya, Air Terjun Gentongan, Black Lava Plalangan, Puncak Megasari, Batu Soon Solor dan Air Terjun Tol-tol.
Kemudian untuk Biological site di antaranya Kebun Stroberi, Kebun Kopi Rakyat, dan Hutan Pelangi.
Sedangkan untuk budaya, Pemkab Bondowoso memasukkan situs-situs megalitikum, Gua Buto di Kecamatan Sumber Wringin, Gua Buto di Kecamatan Cerme, Singo Ulung, Tari Molong Kopi, serta Tari Topeng Konah. (yus)
Komentar