Bupati Anas hadiri Ritual adat Keboan di Desa Aliyan

Berita Jejakkasusnews.co.id

Banyuwangi, Aliyan ~ Warga desa Aliyan kecamatan Rogojampi ini memiliki tradisi Keboan, sebuah ritual adat permohonan kepada Tuhan yang maha esa agar sawah masyarakat subur makmur dan panen melimpah,

Di acara ritual yang berlangsung sukses setiap bulan satu Suro sampai Sepuluh suro sehingga sejumlah petani kerasukan roh gaib dan bertingkah layaknya Kebo (kerbau). ritual yang digelar pada Minggu (10/9/2019).

Ritual Adat Keboan sangat menarik minat para wisatawan mancanegara hingga tradisi Keboan Aliyan merupakan salah satu kekayaan budaya Aliyan sebagai bentuk apresiasi pada warga yang terus menjaga warisan para leluhur. Desa Aliyan masyarakat semangat guyub dan gotong royong

Acara ini dihadiri oleh Kajari, Danlanal.Dandim, Kapolres, Dinas pertanian, Dinas Pariwisata, Kepala desa, Ketua adat Aliyan. Skpd Banyuwangi, tamu undangan dari Kalimantan, Sumatra, Jakarta dan FIP Unej Jember seluruh Camat se Banyuwangi, Forpimka, tokoh adat, tokoh Agama, tokoh masyarakat.

Bupati H Abdulloh Azwar Anas MS.i saat menghadiri untuk membuka upacara adat Keboan Aliyan.

Sekda Ir Mujiono M.Si Menyampaikan Atas nama pemerintah Banyuwangi mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat aliyan yang melaksanakan kegiatan upacara adat keboan yang bisa menarik wisatawan mancanegara, walaupun upacara ini budaya lokal untuk nguri-nguri harus dibudayakan setiap tahunya. Maka dari itu pemerintah daerah memberikan apresiasi kepada masyarakat desa Aliyan.

Kegiatan ini juga dirangkai oleh pemerintah kabupaten Banyuwangi yang sudah diagendakan setiap setahun sekali kegiatan ini sudah masuk Banyuwangi vestifal yang bisa menjadi Pariwisata Banyuwangi jadi lebih baik diregional maupun international.

Budaya adat keboan ini harus kita nguri – nguri walaupun diera digitalisasi kita harus saling koordinasi terutama tilik kampung bagaimana kesehatanya, kebersihanya merupakan kekuatan desa Aliyan yang tidak bisa dimiliki oleh desa lainya karena upacara adat keboan di Aliyan ini memang ada Rohnya, karna bisa menyentuh hati nurani masyarakat desa Aliyan untuk bahu membahu nguri-nguri budaya adat keboan yang ada di desa Aliyan. Jlentrehnya.

Ritual keboan ini diawali dengan kenduri desa yang digelar di setiap jalan serta Warga bergotong royong untuk membangun gapura dari janur yang digantungi hasil bumi di sepanjang jalan desa sebagai perlambang kesuburan dan kesejahteraan.

sejumlah petani yang yang telah kerasukan siap menjalani ritual Keboan. Mereka berjalan layaknya kerbau yang sedang membajak sawah. Mereka juga berkubang, bergumul di lumpur, di Halaman Desa Aliyan dan bergulung-gulung di sepanjang jalan yang dilewati.

Saat berjalan pun di pundak mereka terpasang peralatan membajak. Para petani yang menjadi “kerbau” lalu berkeliling desa mengikuti empat penjuru mata angin. Saat berkeliling desa inilah, para “Kerbau” itu melakukan ritual layaknya siklus bercocok tanam, mulai dari membajak sawah, mengairi, hingga menabur benih padi.

Disela-sela selesai acara adat keboan ketika ditemui media JKN Sekda Ir Mujiono M.Si Mengatakan ini adalah potensi desa yang dimiliki oleh desa, kecamatan, kabupaten ini murni turun temurun dari nenek moyang Wongsokenongo untuk bisa mengabadikan nguri-nguri budaya keboan yang ada didesa Aliyan agar dipertahankan agar masyarakat desa Aliyan bisa saling bersilaturahim,

Upacara adat Keboan ini digelar mulai tanggal satu muharram hingga sepuluh muharram untuk acara silaturahim.mempersiapkan seluruh upacara adat keboan yang ada di desa Aliyan karena kegiatan ini sangat luar biasa bisa mendatangkan turis mancanegara agar Banyuwangi bisa mendukung dan mensuport kegiatan ritual adat keboan agar bisa menjadi destinasi wisata

Untuk harapan kedepanya kalau bisa tahun yang akan datang acara upacara keboan ini di tempatkan ke persawahan agar bisa menyatu dengan petani untuk bisa membajak sawah, upacara adat keboan biar tidak dihalaman Balai desa Aliyan Upacara adat keboan ini mempunyai Roh dan kekuatan yang luar biasa. Katanya.

Novi dari FIP universitas jember mengatakan kepada media JKN
merasa bangga sebagai pengamat budaya dengan tradisi ritual ini bisa dikembangkan dan dikemas menjadi inovasi kreatib bisa menumbuhkan ekonomi masyarakat desa Aliyan dengan adanya ritual ini sebagai bentuk ucaapan terimakasih kepada yang maha kuasa atas limpahan rejeki yang diberikan kepada masyarakat desa Aliyan

Sebagai dinamika kebudayaan generasi muda yang komitmen kepada upacara adat ritual keboan dan seni Gandrung

Saya penasaran dengan ritual adat keboan aliyan ini. acara ritual ini lengkap mulai budayanya dan ada edukasi juga, ini semua disiapkan warga desa. Salut pokoknya,” kata Novi dar FIP Unej jember.

Sekedar diketahui, tradisi kebo-keboan di Banyuwangi berkembang di dua desa. Selain keboan di Desa Aliyan Kecamatan Rogojampi, dan kebo-keboan di Alas Malang kecamatan Singojuruh.

( IKHSAN/YATI)

Komentar