BANYUWANGI, JKN – Kepala Bulog Sub Devisi Regional (Divre) V Banyuwangi David Susanto mengatakan jika ada beras bulog yang kurang baik di temukan dalam penyalurannya kepada masyarakat pihaknya siap untuk mengganti.
Hal ini untuk mengantisipasi dugaan masyarakat yang merasa mendapat beras kurang layak di konsumsi.
“Sampai saat ini saya belum mendapat laporan baik dari yang dilapangan maupun teman yang ada di gudang bahwa ada yang minta di ganti” ujarnya di temui diruang kerjanya Senin 19/3/2018.
Ia menjelaskan jika beras yang di pasarkan adalah beras layak komsumsi.
“Perlu di pahami pengadaan bulog pada waktu itu dengan harga 7.500 jadi jangan di samakan dengan beras di pasaran yang standar nya beras premium atau medium kelas atas” terangnya.
Ia menjelaskan hingga saat ini belum ada di pasaran harga beras seharga 7.500 karena menurutnya beras dan penyalurannya oleh pemerintah berdasarkan Inpres No.5 Tahun 2015.
Dan pengadaan beras dengan kwalitas medium pembeliannya dengan harga 7.300 berlaku di seluruh Indonesia.
Ia berharap agar masyarakat paham dan tidak menuntut beras harus sama dengan yang ada di pasaran karena beras yang ada di pasaran harganya diatas 10.000 ribu untuk saat ini.
“Kalau beras itu benar benar di butuhkan oleh masyarakat miskin pasti di komsumsi, terutama masyarakat pedesaan yang kualifikasi nya masyarakat miskin”kata David
Ia menambahkan jika beras yang di pasarkan hasil dari petani Banyuwangi sendiri dengan harga gabah 4800 hingga 5000 ribu.
“Nah itu kalau sudah menjadi beras menjadi 9000 ribu lebih di pasaran” pungkasnya. (Idrus)
Komentar