Budidaya Tanaman Kapas Sebagai Alternatif 2 Juli 2018

Pacitan, JKN –  Pacitan merupakan salah satu wilayah diIndonesia yang rawan akan bencana kekeringan. Terlebih setelah musim panen di antara bulan April hingga Nopember merupakan saat saat yang riskan untuk tanaman yang memerlukan asupan air yang banyak.

Untuk itu melalui program kemitraan dengan salah satu industri textil besar dari Kudus Jawa Tengah Desa Piton menjalin kerja sama dalam bidang perkebunan dengan membudidayakan tanaman kapas sebagai unggulan untuk memdapatkan nilai tambah dimusim yang sulit air”Kami sangat senang dengan adanya program ini karena selain masyarakat mendapatkan nilai ekonom yang lebih, juga masyarakat bisa mendapatkan pengalaman, yang terpenting lagi adalah tanah warga yang biasanya nganggur atau bero di musim kemarau atau istilahnya habis musim panen padi yang biaasanya sudah tidak ada lagi tanaman yang bisa diharapkan hasilnya, dengan adanya budidaya kapas ini masyrakat petani yang jumlahnya hampir 500 orang ini bisa berkarya untuk keluarganya.

“Saya sebagai kepala Desa sangat berterimakasih pada PT Sukun Tex yang sudah mau menggandeng masyarakat Piton, juga saya sangat bangga dengan masyrakat Piton yang sudah berfikir maju sehingga secara ekonomi akan mendapatkan kelebihan.

Untuk itu seluruh perangkat desa juga memberikan semangat kepada para petani dengan menganjurkan membuat pupuk bokasi selain murah juga lebih efektif, terlebih masyarakat saya kebanyakan memelihara sapi dan kambing sehoingga kotoran ternak tersebut bisa dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah mereka masing masing”jelas Gatot Subroto Kepala Desa Piton.

Kalau diamati budidaya kapas di Desa Piton ini sekitar 30 ha,sehingga programkemitraan ini dapat dikatakan skala besar,kemitraan ini sangat menguntunhkan bagi masyarakat karena bantuan benih dan penyuluhan dari petugas PPl gratis,”Masyarakat mendapat bantuan benih secara gratis lebih dari itu adalah kemudahan dalam penjualan gasil panen, hanya dengan mengumpulkan dikelompok masing masing hasil panen kapas akan diambil oleh perusahaan dengan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah.

Sehingga para petani tidak bisa dirugikan dengan permainan harga,untuk panen tahun ini masyrakatpiton bisa menghasilan kapas sekitar 30 ton.Jadi secara ekonomi sangatlah membantu,dan kemitraan ini akan berlangsung terus menerus sehingga saya berharapdi tahiun mendatang semakin banyak masyarakat yang akan ikut budidayakapas.Selain sebagai inovasi juga untuk mengisi lahan kosong dimusim kemarau,karena selamakemarau antarabu;lan april hingga nopember masyarakat sudah pinya modal untuk musim tanam pada bulan berikutnya,selain mudah perawatanya juga merupakan tabungan di musimkemarau.Satu lagi desaPiton juga memdapatkan bantuan embung air dari PT Sukun Tex yang bermanfaat untukmengairilahan pertanian namun saat ini embung tersebut mengalam ipendangkalan yang perlu perawatan”pungkas Kades yang berusia 54 Th ini pada awak media. (Addy.MG/Tutik}

Komentar