Berita Sidikkasus.co.id
Situbondo – Kelembagaan Badan Permusyawatan Desa (BPD) Wonokoyo Kecamatan Kapongan akhirnya lakukan klarifikasi atas sejumlah pemberitaan media online yang menyebutkan oknum anggotanya diduga terlibat dalam pengadaan masker yang bersumber dari Dana Desa (DD).
Setelah cukup ramai perbincangan di media sosial tentang pengadaan masker untuk keperluan penanganan corona virus desease 2019 (Covid-19) di desanya, BPD Wonokoyo bermaksud memberikan klarifikasi atas nama kelembagaan saat dikunjungi berbagai media, Jum’at (15/05/20).
Menurut Ainur Rofiq ketua BPD Wonokoyo menjelaskan soal pemberitaan pengadaan masker di desa Wonokoyo cukup membuat tidak kondusif akan informasi yang beredar sebab telah menyebutkan oknum anggota BPD Wonokoyo ditengarai terlibat dalam pengadaannya.
“Secara kelembagaan BPD, kami harus memberikan klarifikasi atas dugaan tersebut, kami juga telah melakukan kordinasi internal kelembagaan BPD dan apa yang diduga soal keterlibatan anggota saya itu tidak benar”. tegasnya
Lebih lanjut Ainur rofiq menyikapi hal tersebut mengatakan ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi, pertama terkait pemberitaan pertama (07/05) yang menyebutkan oknum anggota BPD Wonokoyo ber inisial “P” padahal tidak ada nama dimaksud karena saya tahu nama lengkap dari semua anggota, kedua setelah berita pertama terbit dan dibaca oleh banyak pihak maka beberapa saat kemudian konten berita tidak bisa dibuka sehingga terbit lagi berita kedua (09/05) dengan konten berbeda meski judul hampir sama, Ketiga berdasarkan kordinasi sebelumnya pengadaan masker didesa sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah desa (pemdes) di Wonokoyo.
“Terkait keperluan pencegahan covid-19 termasuk pengadaan masker sebenarnya telah dilakukan musyawarah antara pemdes beserta BPD, dengan menghasilkan sejumlah kesepakatan diantaranya tentang tekhnis pembelian dan jumlah yang akan dibeli”.
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Anggota BPD Wonokoyo Faidi Jari saat dikonfirmasi rekan media bahwa tentang berita media online yang sempat beredar di media sosial dan WAGroup dengan menyebutkan oknum inisial “P” diberita pertama lalu Inisial “F” di berita kedua dinilai belum ada konfirmasi ke BPD secara lembaga.
“Ketika Narasumber menyebutkan oknum BPD Inisial F dinilai terlibat pembelian masker maka saya sampaikan hal itu tidak benar, sebab inisial “F” seolah-olah mengarah ke saya, sedangkan saya secara pribadi tidak ikut campur dalam transaksi pembelian masker apalagi secara kelembagaan BPD Wonokoyo”. Terangnya
Di samping itu ketua BPD Wonokoyo kembali menambahkan bahwa narasumber berita yang menyebutkan oknum anggota BPD Wonokoyo terlibat pengadaan masker dinilai tidak obyektif karena tidak pernah ada konfirmasi kepada BPD secara kelembagaan meskipun disebutkan oknum anggota.
“Saya berpesan kepada Narasumber agar tidak mudah melakukan justifikasi maupun klaim atas suatu persoalan yang belum diketahui secara detail sebab tentang belanja kebutuhan yang bersumber dari DD ada RAB dan SPJnya bahkan apa yang dilakukan BPD secara kelembagaan pasti ada kordinasi dan musyawarah”. Tambahnya
Berikutnya BPD secara kelembagaan selain memberikan klarifikasi di berbagai media juga berencana akan mengirim surat kepada narasumber yang telah menduga dan menyebutkan oknum anggota BPD Wonokoyo terlibat dalam pengadaan masker.
(Amin)
Komentar