Berita Sidikkasus.co.id
MALUT – Unit Tindak Pidana Korupsi atau Tipikor Polres Kepulauan Sula (Kepsul) mulai mencium (mengendus-red) adanya ketidakberesan dalam pengelolaan Dana Bantuan Operasional Kesehatan/BOK pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemda Pulau Taliabu (Pultab), Provinsi Maluku Utara.
Kabarnya Unit Tipikor Polres Kepsul mendatangi Dinkes Pultab, Senin 11/10/2021 bertepatan dengan kunjungan Kapolres di Kabupaten tersebut Minggu kemarin.
Sayangnya baik Kapolres Sula AKBP. Herry Purwato dan Kasat Reskrim Polres Sula IPTU. Aryo Dwi Wibowo belum memberikan tanggapannya ketika dikonfirmasi media ini.
”Pak Kasat masih diluar daerah, langsung nanti ke Pak Kasat saja”, ujar salah satu Anggota Polres yang mengetahui SPRIN atau Surat Perintah ke Dinkes Pemda Pulau Taliabu.
Sementara itu salah satu Kanit yang turut serta ke Dinkes Taliabu juga mengatakan hal yang sama.
”Silahkan konfirmasi ke Kanit Tipikor atau langsung ke Kasat, karena itu giat unit Pidkor (Pidana Korupsi-red), Kami hanya mendampingi saja”, katanya.
Belum diketahui secara rinci kedatangan Unit Tipikor Polres Kepsul ke Dinkes Pultab, namun diduga ini berkaitan dengan Pengelolaan Dana BOK Tahun 2020.
Disinyalir Taliabu merupakan daerah di Maluku Utara yang menyerap Vaksinasi Covid-19 paling rendah diantara 10 Kab/Kota di Maluku Utara.
Ketika media ini berhasil mengkonfirmasi salah satu Tenaga Kesehatan atau Nakes di Taliabu, dirinya mengatakan jika benar Dana BOK salahsatunya diperuntukan guna menunjang Program dilapangan sehingga dapat mencapai target yang dicanangkan. Akan tetapi Nakes ini membantah jika Pultab rendah untuk penyerapan Vaksinasi.
”Penyerapan Vaksin sudah cukup tinggi, hanya kita memang keterlambatan memasukan data ke System, akibat keterbatasan jaringan”, ungkap Nakes yang minta namanya tidak dipublikasi.
Lebih lanjut dia mengatakan, jika Dana BOK digunakan sesuai yang disalurkan dari Dinkes, dan digunakan untuk kegiatan di Lapangan serta juga internal PKM. Namun sayangnya Nakes tersebut enggan berkomentar lebih jauh.
”Sangat sensitif, saya tidak bisa berkomentar lebih jauh, bagai buah simalakama”, sambungnya penuh arti.
Sementara itu Kadis Kesehatan Pultab, Kuraisiyah Marsaoly belum bisa memberikan tanggapan dengan alasan sedang berobat di Luwuk.
Begitu juga dengan DWG, dirinya tidak memberikan komentar apapun ketika di Konfirmasi melalu no. WhatsApp +62 813-31xx-xxxx.
DWG ASN golongan III yang sempat viral karena mempunyai rumah seperti istana, sebelumnya adalah operator pengelola Dana BOK Tahun 2019-2020, dengan jabatan Kasubag Keuangan dan Perencanaan, kini DWG mendapat promosi jabatan sebagai salah satu Kepala Bidang di Dinkes Pultab.
Isteri dari mantan Dir. RSUD Bobong ini juga sangat ’connect’ dengan Kaban Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Irwan Mansyur, bahkan kedekatan mereka kerap diartikan lebih dari sebatas mitra kerja.
”Silahkan hubungi pimpinan saya langsung pak”, cetus DWG ketika di Konfirmasi, terlihat DWG hati-hati sekali dalam memberikan pernyataan ke media, atau mungkin juga sedang sibuk, karena infonya DWG tengah mengurus Kontainer yang berisi Material dan Furniture untuk rumahnya yang megah.
Menurut sumber yang bisa dipercaya, 1 Unit Kontainer tiba di Pelabuhan Bobong beberapa hari lalu, berisikan Tehel Marmer dan Furniture mewah.
”Saya belum pernah melihat barang se-mewah ini, ini milik Ibu Dian, pekerjanya juga bukan lokal, infonya dari Surabaya”, pungkas Sumber tadi.
Lalu kemudian Milyaran Dana BOK Dinkes Pultab apa sudah tepat guna? atau hanya menjadi cerita dibalik meja kerja. Press release RL melalui pesan aplikasi Wasthapp pada Media ini, hari Jum’at 22/10/2021.
( Jek/Redaksi)
Komentar