Bisnis Prostitusi di Kota Udang Dianggap Masih Marak

Tak Berkategori

CIREBON, (JKN) – Para pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Stasiun Kejaksaan dan Kalibaru kota Cirebon sering berbaur dengan warga sekitar. Mereka juga merangkap profesi agar tidak mudah dicurigai.
Salah satu warga Stasiun Kejaksan yang mengenal betul aktivitas mereka, Boni (nama samaran) mengatakan bahwa PSK di Stasiun Kejaksan bukan warga Cirebon melainkan pendatang dan cukup pandai menyembunyikan diri.

Menurutnya, dalam kesehariannya mereka berbaur dengan warga sekitar dan bertingkah mengikuti lingkungannya.
“Dia ngekos di suatu tempat, ngakunya pekerjaan lain. Saya tahu jelas karena sering ketemu dengan mereka-mereka. Mereka di lingkungan, normal, dia kalau di lingkungan punya aturan kan ya, mereka berperilaku seperti warga setempat,” ujarnya ketika ditemui wartawan di kawasan taman Stasiun Kejaksan kota Cirebon.

Ia juga mengatakan bahwa beberapa waktu ke belakang pun sempat ada PSK yang profesinya terendus warga yang kemudian diusir oleh pemilik kos. Terkait alasan kenapa mereka menjadi PSK, Boni menjelaskan bahwa di stasiun Kejaksan hampir tidak ada lagi alasan klasik terpaksa menjual diri untuk menafkahi keluarganya.

Karena menurutnya di dalam aktivitasnya mereka sering berpesta menghabiskan uang dan minum minuman keras.

“Jadi emang mereka niatnya mencari uang dengan mudah dengan menjual diri. Kalau dulu mungkin tahun 70 atau 80-an ada, sekarang mah udah profesional, kan hubungan saja pakai HP, mereka janjian dimana gitu japri,” katanya.

PSK Asal Pesisir kota Cirebon yang biasa mangkal di daerah Kalibaru Beberapa waktu lalu seorang PSK yang berinisial NB (27). Lanjut dia, mereka biasanya berpindah-pindah tempat tinggal dan dalam kesehariannya pun tidak mencurigakan namun jarang melayani tamu lokal biasanya tamu yang sengaja singgah dan bermalam di kota Cirebon.

“Banyaknya PSK dikota Cirebon, permasalahannya mereka tuh dibilang PSK juga sulit, dibilang enggak juga ada dari mereka yang menjual diri,” ungkap Boni.

Selain itu menurutnya para PSK dari luar kota Cirebon ini tidak hanya bertransaksi di kawasan sukalila saja melainkan di suatu tempat atau hotel di kawasan kota Cirebon. Menurut Seorang warga, Boni tidak semua PSK mampu melayani tamu.

PSK ini selain melayani tamu dari Cirebon maupun luar kota Cirebon ada juga yang melayani tamu turis asing, di booking sampai 3 hari, tapi tidak semua PSK mau melayani tamu mancanegara karena satu, dia udah pengalaman, yang kedua, kemampuan bahasa asing. Dalam waktu 3 hari tersebut, menurut Boni PSK full melayani si tamunya.

Selain itu menurutnya, tidak semua tamu asing memesan pelayanan PSK lokal karena mayoritas wisatawan atau turis yang datang ke kota Cirebon adalah se-keluarga.

“Hanya ada sekitar 10 atau 20 persen kalau dia tidak bawa istrinya, itu kalau ngebooking PSK bisa 2
sampai 3 hari itu full, 24 jam kali tiga hari, jalan-jalannya dia anter, tidak hanya seks aja,” katanya. (Hafidz)

 

Komentar