Bisnis Kue Laris Manis

Berita sidikkasus.co.id

PALEMBANG – Bisnis kue kering jelang lebaran tak terkena imbas virus korona. Dampak pandemi justru menjadi ladang bisnis baru bagi sejumlah pebisnis muda.

Pemilik toko kue online di Palembang, Marisa mengatakan covid-19 tak membuat masyarakat berhenti untuk merayakan lebaran dengan kue kering.

Pasalnya, Marisa harus menyiapkan puluhan kilo pesanan para pelanggan lewat sistem pre-order menjelang Idul fitri.

“Alhamdulillah momen lebaran idul fitri tahun ini tidak ada penurunan omset, justru sebaliknya, pesanan makin membludak sampai kita harus close order lebih awal,” kata Marisa kepada Sidikkasus.co.id, Jumat, (22/5).

Ia menjual kue khas lebaran dikisaran harga Rp 80 ribu hingga Rp 110 ribu. Selain itu, ia juga menyediakan paket parcel kue lebaran atau hampers di kisaran Rp 300 ribu hingga Rp 350 ribu untuk tiga toples paket kue. Dari hasil penjualan, Marisa bisa meraih omzet hingga Rp 50 juta.

“Alhamdulillah budaya dan tradisi masyarakat kita untuk menyantap kue-kue kering khas lebaran tidak terdampak oleh pandemi,” ungkapnya.

Marisa memastikan kue lebaran yang ia produksi bebas dari virus korona. Ia menerapkan protokol pencegahan seperti pembelian bahan baku kue secara online, dan melakukan penyemprotan disinfektan secara berkala. Termasuk menyediakan baju khusus saat membuat kue.

“Saya sengaja bawa orang dari kampung khusus untuk bantu produksi, nginep di rumah sejak satu bulan lalu. Jadi bisa dipastikan kita benar-benar enggak kemana-mana, total di rumah, bahan-bahan semua diantar via ojek online,” ungkap dia.

Sebagai pebisnis milenial, Marisa aktif mengelola bisnisnya sejak 2014. Ia memanfaatkan jejaring sosial, e-commerce, dan medsos untuk mempromosikan produknya. Ia pun fokus melayani pemesanan kue kering untuk wilayah diluar Kota Palembang.

“Khusus kue kering, pemasaran tahun-tahun sebelumnya via Instagram, e-commerce, dan WhatsApp. Tahun ini ditambah satu reseller,” tukasnya.

Laporan : Adeni Andriadi

Komentar