LUMAJANG – JKN.
Biadap, seorang ayah kandung menyetubuhi anak kandungnya hingga 50 kali. Sebut saja inisial ‘SS’ (44) warga Pronojiwo Lumajang, Jawa timur.
Tepatnya Pagi tadi, Rabu (31/07) di Markas Tim Cobra Polres Lumajang telah dilaksanakan gelar perkara yang menyeret ‘SS’ (pria, 44 th) warga Pronojiwo Lumajang, atas kasus persetubuhan terhadap anak kandungnya yang bernama Bunga (19 th) bukan nama sebenarnya.
Dalam pengakuan korban, kelakuan bejat sang ayah pertama kali dilakukan mulai tahun 2015 saat ia masih berumur 16 tahun, dan baru terbongkar pada hari Senin kemarin (29/7), saat ia berhasil kabur dan melaporkan ke Mapolsek Senduro kalau dirinya diajak ke Hotel Samonake dan akan diajak berhubungan layaknya suami istri.
Setelah mendengar pengakuan dari korban, pihak dari Polsek Senduro pun langsung menangkap pelaku dan membawanya ke Mapolres Lumajang untuk diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Lumajang.
Kapolres Lumajang, AKBP. DR. Muhammad Arsal Sahban, SH., SIK., MM., MH., mengatakan tindakan yang dilakukan oleh sang pelaku sungguh keterlaluan. “Orang tua bejat, Sangat sangat tidak masuk akal, dimana ayah kandung tega menyetubuhi putri kandungnya hingga lebih dari lima puluh kali sejak tahun 2015”
“ada sebuah degradasi moral yang luar biasa terjadi. akan kami dalami apakah dia juga melakukan dengan anak-anak dibawah umur lainnya atau hanya dengan anaknya. kami tidak ingin predator anak berkeliaran diwilayah lumajang. kasihan korban-korbannya,”ungkap arsal
Kasat Reskrim Polres Lumajang, yang juga selaku Katim Cobra AKP. Hasran Cobra menerangkan, “ Hasil pemeriksaan, ternyata pelaku juga memiliki lima orang istri, yang mana empat dari lima istrinya bekerja diluar negeri sebagai TKW”,lanjutnya.
“Pelaku terancam kurungan penjara maksimal 15 tahun dan denda maksimal 5 Milyar Rupiah karena diketahui telah melanggar Pasal 81 UURI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UURI No. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UURI No.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak,” Terang Hasran.
Reporter: Riaman
Komentar