Berita SidikKasus.co.id
Bangka Selatan — Pondok Tahfizh Guntur Pekalen Batu Mulai Dibangun, Berharap Jadi Mercusuar Cahaya Al Quran dari Bangka Selatan. Tepat satu bulan, pada Rabu (23/12/2020), pembangunan fisik di lokasi yayasan mulai dilakukan dengan diawali membersihkan/clearing lahan seluas 2 ha.
(ist)
facebook sharing button twitter sharing button whatsapp sharing button email sharing button sharethis sharing button
BANGKASELATAN, BABELREVIEW.CO.ID — Satu bulan lalu (25/12/2020) sejumlah tokoh muda Bangka Belitung dan masyarakat berkhitmad memberikan apresiasi atas dedikasi seorang guru mengaji di Pekalen Batu Desa Ranggung Kabupaten Bangka Selatan.
Bentuk berkhitmad ini diwujudkan dengan mendirikan Yayasan Pondok Tahfizh Guntur Pekalen Batu.
Tepat satu bulan, pada Rabu (23/12/2020), pembangunan fisik di lokasi yayasan mulai dilakukan dengan diawali membersihkan/clearing lahan seluas 2 ha.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, seorang Guru Mengaji sejak tahun 2017 mengajar mengaji di Pekalen Batu dengan mengayuh perahu menuju Pekalen Batu untuk mengajarkan anak-anak mengaji.
Sejak kegiatan guru mengaji ini terekspos di media, akhirnya banyak orang penting hadir disini. Akhirnya akses jalan tidak dilakukan dengan perahu lagi, melainkan sudah bisa diakses kendaraan roda empat walaupun jalur yang dilalui masih kurang baik.
Dalam dua tahun terakhir hanya lembaga Baznas yang intens membina dari penyaluran dana zakat. Atas hal tersebut, oleh Dr Iskandar MHum, seorang dosen IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung yang juga menjabat Direktur Pascasarjana, pada tahun 2020 ini dilakukan kajian secara komprehensif selama 10 bulan.
Kajian ini ingin mengetahui apa saja yang dilakukan oleh Guru mengaji tersebut. Kajiannya dimulai dengan melihat data yang pernah diekspos media. Selain itu, Iskandar juga mencari data dari informan-informan penting yang sudah ditentukan. Semua data tersebut dikonfrontir dengan beberapa tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Semua kajian yang dilakukan oleh dosen ini tidak diketahui oleh guru mengaji tersebut. Setelah mendapatkan data dan hasil yang komprehensif, melalui Perkumpulan Mutholaah Islamiyah Pangkalpinang yang berbasis di Masjid Permuthi Kota Pangkalpinang, mencoba meninjau langsung ke lapangan dengan membawa infaq dan wakaf Al Qur’an dari jamaah masjid yang dikumpulkan.
Hasil inilah akhirnya kemudian berkhidmat tokoh muda Bangka Belitung berkumpul untuk memberikan dedikasi di hari PGRI kepada guru mengaji tersebut, dengan cara melakukan Wisuda Tahfizh kepada anak-anak yang telah diajarkannya dan memberikan penghargaan dengan membuat Yayasan dengan nama Yayasan Pondok Tahfizh Guntur Pekalen Batu.
Hanya dalam kurun satu bulan, gerak cepat mendirikan pondok ini sudah terlihat dan dilakukan mulai Rabu (23/12/2020).
Ini luar biasa, artinya sangat serius dilakukan oleh kumpulan tokoh-tokoh muda tersebut. Setelah mencari info dari masyarakat Pekalen Batu, siapa tokoh muda yang menjadi juru bicara atas dedikasi ini, akhirnya Tim BBR mendapatkan satu nama, yakni seorang dosen IAIN SAS Babel Dr H Iskandar MHum.
Saat ini Dr Iskandar juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana IAIN SAS Bangka Belitung.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Iskandar membernarkan bahwa pengerjaan fisik di lahan yang bakal dibangun Pondok Pesantrean Pekalen Batu sudah mulai dikerjakan. Iskandar menjelaskan bahwa komitmen membangun Pondok Pesantren Pekalen Batu ini dilakukan oleh masyarakat dan gabungan beberapa tokoh muda Bangka Belitung.
“Ini kerja gotong royong. Teman-teman saya seperti Ust Hendi Kurnia Pemimpin Daarul Mahabbah, Tim Pengabdian Masyarakat Pascasarjana IAIN SAS Babel, Perkumpulan Mutholaah Islamiyah Pangkalpinang, Ahmadi Sopyan Centre dan Dewan Masjid Indonesia Pangkalpinang, bersinergi mewujudkan pondok pesantren ini,” ungkap Iskandar.
Dikatakan Iskandar, alasan mereka membangun pondok pesantren ini sebagai bentuk penghargaan kepada Ust Muhammad Guntur, yang gigih mengajarkan ilmu agama Islam kepada anak-anak di daerah terpencil.
Perjuangan Ustad M Guntur ini memotivasi Iskandar dan kawan-kawannya untuk membantu membangun pondok pesantren yang lebih layak bagi anak-anak di Pekalen Batu.
“Jika melihat perjuangan Ustad Guntur ini, kami semua rasanya tidak sanggup, berada jauh dari keramaian berperahu untuk mengajar ngaji. Jadi kawan-kawan sepakat memberikan penghargaan. Jadi dibentuklah yayasan dan sekaligus mendampingi program-programnya. Kalau pengurus yayasan kita serahkan semuanya dengan Ust Muhammad Guntur dan kawan-kawan di Pekalen Batu,” ujar Iskandar.
Konsep pembangunan pondok pesantren ini nantinya lebih alami berbahan kayu. Masjid dan asrama santrinya dari bahan kayu.
“Kita tidak membangun dengan beton dan permanen, tapi dari bahan kayu. Dan kita tidak hanya mendampingi Pondok Tahfizh saja, tapi nantinya juga akan dibantu penguatan masyarakat Pekalen Batu dalam mengembangkan nilai-nilai ekonomi di wilayah ini. Insya Allah kita dampingi. Karena jika semuanya berperan serta, maka akan ada perubahan atas keberkahan dalam membumikan Al Quran di Pekalen Batu ini. Mudah-mudahan Pekalen Batu ini menjadi mercusuar cahaya Al Quran di Bangka Selatan,” tutur Iskandar.
Selain itu, kata Iskandar, nanti konsep pendidikan pun akan dilakukan dengan kurikulum yang khas. Disamping itu dikuatkan juga dengan pertanian, perikanan dan perkebunan.
“Kita berharap anak-anak yang belajar nanti kalau bisa gratis. Ini diusahakan semaksimal mungkin. Inilah pendampingan yang akan dilakukan buat membantu guru kita Ust Muhammat Guntur. Mari kita bantu guru kita ini, semangat dan dedikasinya selama ini sudah seharusnya kita tiru,” ajak Iskandar.
Pewarta :Iskandar MHum
Editor : Ahmad Bustani
Komentar