BENTROKAN ANTARA SUPIR ONLINE DENGAN SUPIR KONVENSIONAL DI BANDARA BLIMBINGSARI

BANYUWANGI, JKN – Rabu 3 Oktober 2018.Telah terjadi insiden antara driver taksi online dengan taksi konvensional ngaku milik Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Blimbingsari yang biasa mangkal di Bandara, terjadi aksi kekerasan pada salah satu supir.

Supir yang terlibat keributan tersebut bernama, Angga (24) warga Desa Kedaleman, Kecamatan Rogojampi Banyuwangi dengan Solikin (32) warga Desa/Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi.

Sebelumnya taksi online dan konvensional sudah memiliki kesepakatan, bahwa taksi Online tidak boleh mengambil penumpang di dalam Bandara, tetapi hanya boleh diluar Bandara, asalkan tidak mengganggu lalu lintas jalan raya.

Kepada awak media Angga menjelaskan, saya sudah diluar bandara nunggu penumpang,
pelaku saat itu sudah standby, seolah olah jika ada penumpang yang keluar Bandara terus diikutinya, dan pelaku terlihat bertugas menjadi mata-mata dengan adanya taksi online yang masuk Bandara.

Saya didalam mobil dan kemudian saya ditempeleng, setelah itu saya keluar dari mobil, dia saya balas, namun gagal,” ujar Angga.

Akhirnya penumpang pun sudah ketakutan dan akhirnya membatalkan orderan kepada taksi online itu. “Kami berharap alangkah baiknya gimana agar kedepan tidak timbul gesekan,” tambahnya.

Kini kedua kubu diamankan di Mapolsek Rogojampi dan selanjutnya keduanya akan menjalani visum di Rumah Sakit terdekat.

Kepala Desa Blimbingsari, Muhbiruddin menjelaskan, dari keterangan pihak taxi BUMDes bahwa ada taxi online yang menunggu di depan Bandara. Namun sebelumnya sudah ada kesepakatan untuk tidak mengambil penumpang di bandara.

Anggota BUMDes emosi karena dipukul dengan ruyung, atas kejadian ini kemudian pihaknya akan melanjutkan persoalan ini ke kepolisian.

Kami tidak terima warga kami dianiaya, kami akan menuntut secara hukum,” paparnya.

Sementara itu dalam perizinan Taxi BUMDes, Muhbiruddin menjelaskan, saat ini masih dalam proses pengajuan. Pihaknya keberatan dengan adanya taxi online beroperasi di Bandara karena tarifnya terlalu jauh, sementara tarif taxi BUMDes dengan taxi konvensional sama.
Saya sudah ajukan (izin) ke Bupati, ini masih dalam proses,” imbuhnya.

Terkait peristiwa ini, Kapolsek Rogojampi, Kompol Suharyono membenarkan, masing masing kedua kubu telah melaporkan, semuanya akan diperiksa, adapun tujuanya nanti akan dipertemukan bersama perangkat Desa dan supir taksi online.
Keduanya kita amankan untuk mengantisipasi permasalahan ini jangan sampai meluas,” ungkapnya ( Erwin ).

Komentar