Berita Sidik Kasus
OKU SELATAN – Hamparan kebun hijau di Kecamatan Simpang, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, memberi keteduhan disaat musim kemarau. Dahan-dahan pohon karet berayun mengibaskan kesejukan di bawahnya. Sayang, kesejukan itu semu, sebab, petaninya makin gerah akibat harga karet terus merosot.
“Sebagian besar petani di Oku Selatan sangat menggantungkan hidup pada kebun karet. Namun, harga karet terus jatuh, padahal sejak dulu kami sudah gantungan hidup dari berkebun karet,” kata Tono, 50, petani karet di Kecamatan Simpang, Selasa, (5/10).
Ribuan petani karet di Kecamatan Simpang sudah menjadikan komoditas karet sebagai andalan bagi Kabupaten Oku Selatan. Ketika harga komoditas karet mencapai Rp 20 ribu per kilogram pada tahun 2012, mereka pun kian bersemangat. Namun, semangat petani karet di Kabupaten Oku Selatan akhirnya berada pada titik kulminasi, karena tiba-tiba harga karet terjun bebas hingga Rp 4 ribu per kilogram.
Saat itu Tono sempat melirik komoditas lain karena harga karet sejak tahun 2014 cenderung tidak membaik. Bahkan, akhir 2013 Tono mengaku sudah mulai lesu untuk menyadap karet. Harga karet kering hanya Rp 6.000 per kilogram. Harga karet tak berangsur naik dari Rp 5 ribu per kilogram hingga Rp 6 ribu per kilogram.
Mimpi Tono bersama petani karet di Kabupaten Oku Selatan tengah berada dalam keputusasaan akibat anjloknya harga getah.
Sejak 2014, ribuan petani karet di Kabupaten Oku Selatan sebagian sudah beralih propesi. Mereka sudah tidak bisa menikmati hasil dari kebun karet mereka.
“Para petani karet di Kabupaten Oku Selatan kini putus asa karena jatuhnya harga karet sejak tahun 2014. Kami semakin tidak bersemangat karena harga karet tidak pernah membaik,” ujar Tono.
Harga karet di Kabupaten Oku Selatan pernah menyentuh harga Rp 9 ribu per kilogram, tapi itu cuma sebentar. Rata-rata 1 hektar kebun berisi 700 pohon karet dan hanya bisa menghasilkan sekitar 100 kilogram per minggu atau memberi pemasukan kepada petani Rp 2 juta per bulan. Angka yang terbilang sangat kecil untuk ukuran petani karet di Kabupaten Oku Selatan.
“Harga karet sekarang hanya Rp 5 ribu per kilogram atau turun hampir 74 persen. Kasihanilah kami para petani. Kami hanya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah. Kami berharap harga karet bisa naik lagi seperti dulu,” kata Tono.
Pemerintah Kabupaten Oku Selatan seperti kesulitan untuk mengantasi persoalan merosotnya harga karet.
“Harga karet di Kabupaten Oku Selatan kini hanya Rp 4 ribu per kilogram. Kita hanya berharap, harga jual karet bisa berubah tahun depan,” kata Man, 51, petani karet di Kecamatan Simpang Kabupaten Oku Selatan.
YESI/MENA
Komentar