Banyuwangi siapkan Rp 5 Milyar untuk tanggap darurat bencana

BANYUWANGI – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyuwangi, Mujiono mengaku menyiapkan dana taktis sebesar Rp 5 miliar untuk tanggap bencana di wilayahnya. Dana itu hanya bisa saat terjadi kondisi darurat bencana.

“Kita siapkan Rp 5 miliar untuk tanggap darurat. Cairnya gampang melalui BPBD Banyuwangi mengajukan ke BPKAD dengan catatan ada analisa harga satuan, logistik dan sebagainya,” kata Mujiono, Jumat (10/1/2020).

Syaratnya, kata Mujiono, ada kategori bencana dan dampaknya bahwasanya ada daerah yang ditetapkan darurat. “Itu digunakan untuk selama setahun, jika tidak ada bencana dikembalikan ke Pemda sebagai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (Silpa),” katanya.

Terkait penanganan, lanjut Mujiono, jika saat bencana terdapat korban maka itu masuk penanganan pasca bencana. “Saat pasca bencana, tugas pokoknya berbeda, jika ada korban ditangani oleh petugas kesehatan, lalu terkait penanganan kebutuhan makanan itu ada Dinas Sosial,” pungkasnya.

Secara khusus, Banyuwangi telah menyiapkan personel gabungan untuk kesiapsiagaan bencana di daerah. “Kordinasi khusus ke semua pihak dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, PMI dan unsur lainnya sudah siap dalam menghadapi siaga bencana di daerah,” jelas Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko saat Apel Bersama Siaga Bencana Hidrometeorologi di Taman Blambangan.

Sementara, mengenai kesiapsiagaan bencana, seluruh personel gabungan di Banyuwangi telah siap dalam menangani bencana. Seluruh satuan gabungan dari TNI-Polri, Basarnas, BPBD, maupun unsur-unsur lainnya bersatu padu menyiapkan personel dan juga alat perlengkapan.

“Kita Banyuwangi siap bergerak, meskipun bencana alam tidak menghendaki. Kita siap mengantisipasi korban personel dan materiil,” ucap Komandan Kodim 0825 Banyuwangi, Letkol Inf Yuli Eko Purwanto.

Minimal, kata Eko, dengan bersatunya seluruh komponen maka bencana mampu ditanggulangi. Seluruhnya, menjadi satu berada di pos terpadu yang berada di BPBD Banyuwangi.

“Untuk peralatan dan perlengkapan masing-masing satuan punya perahu karet, sekitar ada 11 unit, perlengkapan alat berat ready semua,” katanya.

Eko menyebut, tipikal bencana di Banyuwangi komplek dan lengkap. Potensi angin kencang dan puting beliung, banjir, longsor maupun kebakaran hutan terjadi di wilayahnya.

“Sejauh ini, yang sudah terjadi itu angin kencang puting beliung dan banjir, ini sudah kita antisipasi bersama,” pungkasnya. (ari)

Komentar