Berita Sidikkasus.co.id
Banyuwangi, Resto jalan Adi Sucipto dalam giat pertemuan untuk relawan KPA (Komisi, Penanggulangan Aids) Kabupaten Banyuwangi dan Komunitas Pengguna Napsa (Penasun). Senin 06/01/2020.
Dalam pertemuan sosialisasi tersebut upaya pembelajaran dan test fisikis untuk penangulangan, pencegahan, penyembuhan dan perlindungan hukum, oleh karena itu tak lupa juga di hadiri Ketua DPRD I Made Cahyana Negara, SE, II, Dewan Komisi II, Partai, Nasdem, partai PDIP, juga komunitas, TG (Transgender), Msm (Man Sex Man), PWID (People With Inject Drug), pengelola progam Erna Agustina S.sos.Msi dan pendamping atau petugas lapangan Lembaga (KKBS ) Hariyanto.
Komisi penanggulangan Aids oleh Negara yang selama ini memfasilitasi juga membiayai masyarakat yang terkena HIV atau Aids, untuk peningkatan suatu perkembangan yang Pengguna Nafsa suntik, dan perhatian khusus dari Pemerintah”.
Seperti yang di terangkan oleh sekretaris KPA, H.Waluyo Skp, MM
menghimbau,” kita bisa mengisi kehidupan biar sehat dengan adanya kegiatan ini sangat bermanfaat untuk kita semua, KPA berupaya untuk pencegahan dan penyelamatan supaya damai dengan HIV atau aids, yang selama ini kita selalu berupaya bisa mendeteksi dari dini, dan berdasarkan penelitian dari Menkes kita terus shop terapi supaya semakin lebih baik.
Untuk isu – isu yang selama ini di jauhi oleh masyarakat padahal bukan orangnya tapi penyakitnya yang harus di jauhi kalau terkena HIV atau Aids riskan sekali diskriminasi dimata masyarakat.
Perlu bagaimana untuk memberkan kesinambungan dalam kehidupan bagi teman atau masyarakat yang terjangkit HIV atau Aids, memberikan kemudahan dan saling bantu membantu perangi penyakitnya HIV atau Aids.
Dalam fisi misi KPA jauhi faktor – faktor yang pertama tidak diskriminasi atau krisis kepercayaan untuk teman – teman yang ingin sembuh, untuk kedua tidak penularan baru, jangan takut kena tertular karena ada obatnya dan jangan di cuekin atau di jauhi berikan ketenangan dalam dirinya, yang ketiga kematian okda, bahagiakan temen – temen yang terkena supaya menikmati kehidupan bermasyarakat dan yang terkena segera kita periksa jangan takut karena itulah guna memerangi penyakit yang berisiko tinggi,” ujarnya H. Waluyo.
Dari dinas Kesehatan memberikan perhatian khusus pelayanan jarum suntik yang terinfeksi yaitu ada 4 di antaranya Puskesmas yang di tunjuk sebanyuwangi dari Puskesmas Kertosari, Puskesmas Kedungrejo, Puskesmas Karangsari, Puskesmas Genteng kulon. dan sekarang sudah ada penurunan dari tahun 2013 hingga tahun 2019.
(edi/indahyani)
Komentar