Banyuwangi Rebound akan bagus jika datanya sesuai NSPK

Berita sidikkasus.co.id

Banyuwangi – Merebaknya wabah Covid 19 di seluruh dunia yang berdampak melesetnya rencana yang di canangkan sedari awal dalam banyak hal.membuat Bupati Banyuwangi Ipuk fiestiandani melakukan terobosan program Banyuwangi rebound.yaitu lompatan untuk mengambil kesempatan dalam menuntaskan ketertinggalan.

Di beberapa waktu lalu, tepatnya di pendopo Sabha Swagata Blambangan, Ipuk fiestiandani mengatakan Banyuwangi Rebound ini berangkat dari tantangan dan optimisme yang ada di tengah pandemi yang belum selesai.namun kita masih punya optimisme di sektor pertumbuhan ekonomi mulai kembali positif.roda Ekonomi mulai bergerak, salah satu indikatornya adalah pembiayaan dari Perbankan ke UMKM yang melonjak jauh di atas rata-rata nasional.selain itu,budaya inovasi yang di kembangkan pemerintah terus berkembang”.

Selaras dengan tanggapan Kepala Desa Tamansuruh Kec.Glagah, Teguh Eko Rahadi saat di temui di Kantor nya pada Jumat 28/01/2022.

Menurutnya”Satu data banyuwangi akan sangat memudahkan bagi pemangku kepentingan sebagai bahan evaluasi dan perencanaan.

yang menjadi kendala adalah ,apakah satu data banyuwangi sudah tersedia?dan apa yg dimaksud dengan satu data banyuwangi?.

Seperti kita ketahui bersama yang disebut data adalah sekumpulan informasi atau keterangan keterangan yang diperoleh melalui pengamatan dan pencarian serta penelitian ke sumber sumber tertentu dengan memggunakan metodologi tertentu.dan kemudian diolah, dianalisa sehingga akan menjadi keterangan yang nyata.

Merujuk dari ketentuan diatas maka diperlukan beberapa syarat agar data yang dihasilkan mempunyai tingkat validasi data yang tinggi dan terukur”. ujar mantan Wartawan dan aktivis tersebut.

Masih kata Teguh,”adapaun syarat syarat data dimaksud adalah data harus memenuhi NSPK yaitu Norma, Standart, Prosedur ,Kreteria.

Manakala data yang didapat dari berbagai macam sumber sudah memenuhi syarat diatas maka data- data dimaksud bisa disatukan menjadi satu data bersama.

 

Sehubungan dengan hal tersebut perlu kiranya kolaborasi dari semua unsur terkait untuk mendapatkan satu data banyuwangi yang tentunya dapat digunakan sebagai pijakan pelaksanaan program Banyuwangi Rebound.

Dalam skala yang lebih kecil ,sebenarnya pemdes Tamansuruh sudah berupaya melakukan inovasi tentang pendataan yang ber NSPK.

Dari kegiatan yg berskala kecil ini alhamdulillah desa tamansuruh mendapatkan penghargaan dari pemerintan Indonesia menjadi peraih AWARD 10 DESA CANTIK TERBAIK SE INDONESIA, artinya walaupun hampir tidak terdengar apalagi terlihat dengan jelas, setidaknya pemdes tamansuruh sdh melakukan ‘REBOUND’ dalam hal penyediaan data yang digunakan sebagai dasar pelayanan masyarakat secara jemput bola.yang tidak lagi menempatkan masyarakat sebagai subjek pelayanan, akan tetapi menempatkan masyarakat sebagai objek pelayanan.

Teguh menambahkan”Banyuwangi rebound harus di semua lini sektor,baik itu data pertanian, perdagangan, transportasi, keuangan, pemerintahan, kemasyarakatan dan lainnya yang sebetulnya data itu saling melengkapi.karena data sebagai dasar perencanaan.kita tahu banyak steckholder, SKPD,dinas sektoral yang mengumpulkan data masing masing.sehingga untuk menjadikan satu data Banyuwangi ini belum bisa maksimal.seharusnya untuk menjadi satu data Banyuwangi itu harus di sepakati dengan metologi yang sama.konsep definisi nya harus sama, cakupan juga sama,arti sama di sini bukan berarti persis akan tetapi terukur.sehingga indikator variabel yang digunakan sebagai alat untuk mendapatkan data itu bisa standard.kalau secara umum,data yang baik itu memiliki 4 hal yaitu,norma yang artinya aturan, standard kesepakatan bersama, prosedur artinya teratur,dan kriteria artinya spesifik.ini sesuai dengan presiden kita yang menginginkan ada program satu data Indonesia. respon Bupati Banyuwangi sangat bagus ketika kami di undang di pendopo, beliau menyampaikan apresiasi dan dalam bincang-bincang beliau juga mengharapkan apa yang sudah di tetapkan di taman suruh ini nantinya secara bertahap bisa dilakukan di desa lain, menurut saya apa yang sudah di lakukan di taman suruh ini merupakan implementasi dari rebound itu sendiri yaitu loncatan inovasi yang memangkas birokrasi apa yang di butuhkan masyarakat.untuk di taman suruh sendiri saya menginginkan masyarakat akan menjadi objek pelayanan bukan sebagai subjek, artinya masyarakat itu kita layani Secara pro aktif karena kita sudah tahu apa yang menjadi kebutuhan nya dari data”jelasnya.

Reporter : Faruk Wahyudi

Komentar