BANYUWANGI — JKN.
Dalam pemberdayaan dan mutu peningkatan ekonomi rakyat Kelurahan Taman Baru sangatlah mendukung bagi warganya yang aktif memberi untuk masyarakat bisa tumbuh berkembang dari perekonomian di sekitar daerahnya dan pemanfaatan demi masyarakaat umum untuk menjalankan program – program Bank Syari’ah Sabtu, 21/09/2019.
Mementum ini adalah gambaran yang terus di lakukan oleh warga sekitar Kelurahan Taman Baru demi mengakat harkat sumber daya manusia dan bisa meneruskan progam Banyuwangi “Jenggirat Tangi” yang artinya adalah masyarakat lebih condong memperdulikan kemajuan Era Globalisasi yang semakin maju dan pesat, hingga kita tertinggal jauh dengan Negara – Negara lain, justru kita melalui
dari mengerjakan kebersihan dini untuk lingkungan dan peduli sampah masyarakat akan bisa lebih bersih dari taraf hidup yang lebih baik.
Cuk Sugiono yang menjadi pemicu popularitas penggerak untuk membuat masyarakat cinta kebersihan ingin menyampaikan,”kami berfikir kita cinta tanah air berarti harus cinta diri sendiri mulai dari dapur sendiri dan sebagainya yang menyangkup untuk semua demi kebersihan, ” kilahnya.
Masih kata Cuk menambahkan, ini sudah waktunya saya bergerak untuk masyarakat guna kita bisa mandiri dan peduli kebersihan sebab sampah ini yang bikin keluh resah masyarakat yang bisa mengumpulkan tampungan – tampungan yang tak berguna atau tak berarti untuk mengkritisi dari dapur sendiri, maka saya punya cara alternatif yang lebih baik untuk tabungan masyarakat dan belanja gratis, ini saya akan mencoba dengan trobosan baru yaitu, dengan cara memakai koin bila belanja pakai koin itu nanti bisa menghemat dan juga punya tabungan untuk Hari Raya nanti apabila masyarakat jual sampah juga kita gunakan Bank sampah tapi kita berikan uangnya pakai koin untuk di tukar dengan sampah, agar bisa di gunakan untuk belanja dan tabungan hari Raya,”imbuhnya.
Kepala Kelurahan Taman Baru Abdul Rochmat mengatakan intonasinya,” kita harus utamakan dulu aspirasi rakyat untuk apresiasi Pak Cuk apalagi sekarang bahasa yang ijab kobul itu hampir tidak ada seperti, saya jual kamu beli, ini kata istilahnya kami bisa pahami atas kemauan masyarakat untuk program taman surga yang selama ini kita arahkan untuk kedepannya dan sudah berjalan tiap Minggu kita adakan Bazar belanja untuk itu kebersihan lingkungan masyarakat biar terbiasa untuk peduli menyisihkan sampah dari dirinya yaitu membelajakan dangan sampah yang kami jalankan berguna bagi masyarakat supaya bisa menabung sambil belanja tapi dengan sampah, inilah yang menjadi regulasi sebuah
inovasi dan inovatif yang perlu di galakan supaya kedepannya kita bisa bersih dari kotoran sampah,” pintanya Lurah Taman Baru.
Himbauan kata Lamseng selaku Penggerak Swadaya Masyarakat dan Pengerak Bersih Sampah Banyuwangi menjelaskan,” bahwa sampah di Banyuwangi sangat tak terbendung, awalnya saya sangat prihatin dan terketuk dari hati nurani saya ketika melihat sampah yang begitu tak terbendung di Banyuwangi, tiga S yaitu : sampah masyarakat Koruptor, Narkoba, Miras dan peduli sampah ,saya akan coba gebrak supaya Banyuwangi ini di jadikan lebih bisa bersih terhindar dari sampah, wujud kita yang selama ini menjadi momok yang kurang sehat di mata rakyat Banyuwangi,” jawabnya.
“Imbuh kata Lamseng mengatakan, saya dan teman – teman akan mengawal untuk lebih peduli sampah apalagi yang di Kelurahan Taman Baru ini ada progam yang apik di jalankan peduli sampah untuk belanja dan nabung pakai sampah, saya dan kawan – kawan terus berjuang untuk kepentingan masyarakat Banyuwangi lebih bersih dan lebih tumbuh bisa menciptakan area lapangan pekerjaan di setiap lingkungan dan daerah masing – masing,” ujar kata Lamseng.
Banyuwangi “Jenggirat Tanggi” slogan ini yang kita jalankan supaya Banyuwangi giat bangkit dan lebih tambah maju lagi, apalagi Banyuwangi gencar – gencarnya dengan event – event manca Negara, tetapi bila tidak di bersihkan dari sampah hingga sampai saat ini, maka masyarakat tak akan maju karena dalam paguyuban ini adalah suatu bentuk solidaritas kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang ada di Banyuwangi inilah yang membawa harum nama Banyuwangi itu tersendiri.
(edi/indahyani)
Komentar