Banser Bersholawat, Bupati Abah Ipul, Dandim 0816 dan Kapolresta Jadi Anggota Kehormatan

Berita sidikkasus.co.id

SIDOARJO – Ribuan Jami’yah Nahdlatul Ulama (NU) padati Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu malam (14/12/2019). Mereka berkumpul dalam rangka mengikuti acara Sidoarjo Bersholawat bersama Banser – TNI – POLRI.

Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah bersama Jajaran Forkopimda yang hadir pada malam acara itu, antara lain Kapolresta Sidoarjo Kombespol Dwi Zain Nugroho, Dandim 0816/Sidoarjo Letkol Inf. Muhammad Iswan Nusi mendapat kehormatan menjadi anggota kehormatan Banser. Ditandai dengan pemberian jaket Banser kepada ketiganya oleh Ketua PC Ansor Kabupaten Sidoarjo, Rizza Ali Faizin.

Ketua PC Ansor Sidoarjo, Rizza mengatakan bahwa Banser siap menjadi garda terdepan bersama TNI dan POLRI dalam mengawal NKRI dan Pancasila.

Selain itu, lanjut Rezza panggilan akrabnya, Banser juga akan sami’na wa atho’na kepada para masyayikh dan para Kyai NU. “Banser akan mengawal dan menjaga Kyai-Kyai NU dari ancaman pihak-pihak yang ingin melemahkan perjuangan NU, karena itu adalah tugas Banser”, ujarnya di hadapan ribuan Banser dan pecinta sholawat Nabi yang hadir dari berbagai kota, seperti Mojokerto dan Gresik.

Senada dengan Rezza, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah mendukung langkah yang dilakukan Banser. Menurutnya, menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila dari serangan radikalisasi menjadi tugas dan tanggung jawab bersama.

” Kegiatan Sidoarjo bersholawat bersama Banser-TNI-POLRI sebagai bentuk kepedulian kita semua, pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mendukung program pembangunan pemerintah berjalan lancar, dan menciptakan situasi yang aman dan damai”, ujarnya.

Gus Miftah, penceramah yang dikenal gencar menyampaikan pentingnya menjaga NKRI dan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia, dalam ceramahnya mengatakan, Al Qur’an dan Pancasila, keduanya tidak ada pertentangan, sebab apa yang terkandung di dalam kelima sila Pancasila adalah ajaran yang ada di dalam Al Qur’an dan Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

“Seperti, sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab, Al Qur’an mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang adil dan beradab/berakhlak”, ujar Gus Miftah dihadapkan ribuan Jami’yah NU.

Sedangkan di dalam sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia, menurut Gus Miftah adalah mencintai tanah air merupakan ajaran Kanjeng Nabi Muhammad SAW.

” Suatu ketika, Nabi Muhammad meninggalkan Madinah menuju ke Mekkah, beliau (Nabi Muhammad) berdo’a agar diberi rasa cinta didalam hatinya terhadap Madinah, seperti rasa cintanya beliau kepada Mekkah, artinya apa? Kanjeng Nabi mengajarkan kita mencintai tanah air, jadi kita yang lahir dan jadi orang Indonesia maka sudah seharusnya mencintai Bangsa Indonesia”, ungkapnya. (Ron).

Komentar