Berita sidikkasus.co.id
TERNATE – Bakal Calon (Balon) Walikota Ternate periode 2020 – 2025, Nuryadin Rahcman paparkan visi misi di Partai Golkar dan menilai kebijakan pada bidang pertanian di Kota Ternate selama ini harus dirubah. Pasalnya,bahwa rata-rata para petani lokal tidak memiliki kemampuan dan belum memiliki pemahaman yang begitu baik tentang pola, karasteristik dan cara bercocok tanam yang baik.“Kedepan harus dirubah mulai dari cara tanam, pola tanam hingga cara pembibitan,” ujar Nuryadin usai mengikuti fit and proper test dari Partai Golkar tepatnya di hotal Grand Dafam pada Rabu (15/1/2020).
Lanjut dia, dirinya pun menginginkan jika setiap kominiti pangan yang akan ditanam oleh para petani harus mengikuti harga pasar. “Tidak boleh main tanam, misalkan ricah, petani tanam ricah tampa mengetahui yang dibutuhkan di pasar itu ricah seperti apa,” ujarnya
Menurut dia, juga mengingatkan kepada petani lokal agar dalam bercocok tanam harus memiliki pengetahuan tentang jenis atau farian setiap komuniti pangan agar petani tidak mengalami kerugian dan dapat membantu untuk mengendalikan harga pasar. “Misalkan bawang, ada beberapa farian bawang, jika ditanam tidak sesuai maka petani akan sangat rugi, jadi harus tauh jenis dan informasinya,” ungkapnya.
Dia pun menegaskan bahwa kehadiran dirinya pada fit and proper test pada partai Golkar adalah bukti jika dia serius dan tidak main – main untuk maju sebagai bakal calon Walikota Ternate. “Saya didalam untuk menyampaikan visi misi adalah dengan resiko yang besar, mempertaruhkan jabatan saya dengan hadir pada ruang politik ini. Tentu saya sangat serius,” tegasnya.
Menyangkut dengan rekomendasi yang telah dikantonginya, dirinya pun menyerahkan semua pada proses internal partai politik.“Jadi semuanya masih berproses ke arah itu untuk rekomendasi dan lainya. Saya kira partai politik punya survei internal tersendiri, tidak mungkin partai politik mencalonkan yang kalah, itu tidak mungkin. Pasti mereka punya perhitungan tersendiri yang pastinya akan mencari figur yang membawa partai bisa kokoh dan solid di Ternate dengan cara yang berbeda,” tutupnya.
Dirinya pun membeberkan jika kebutuhan bawang di Kota Ternate belum mampu disediakan oleh petani lokal, karena tingkat konsumsi bawang perharinya sebanyak 6,2 Ton, sementara produksi bawang yang paling besar di Maluku Utara hanya terdapat di Kota Tidore Kepulauan.“Hasil panen petani di Oba itu pun rata-rata hanya 3,2 ton, dan itu tiga bulan sekali. Tapi bayangkan kebutuhan konsumsi bawang di Kota Ternate sebanyak 6,2 Ton perhari,” bebernya.
Namun begitu, dirinya tidak merinci konsumsi bawang sebanyak 6,2 ton tersebut merupakan bawang jenis apa. Dengan persoalan yang diketahuinya, Nuryadin juga menawarkan solusi untuk pembenahan 5 tahun mendatang dengan konsep roet thesain ekonomi untuk dapat mempengaruhi inflasi, dan pertumbuhan PAD di Kota Ternate.“untuk itu harus kita benahi. Bayangkan saja kita masih bergantungan dari sisi ekonomi untuk ketahanan pangan masih didistribusi dari Surabaya dan Makassar,” ungkapnya. Selain itu, dirinya berharap sinergisitas antara SKPD atau OPD yang terintegrasi dalam program yang terinci dalam 5 tahun Pemerintahan kedepan agar setiap tahun dapat dibuktikan dengan hasil yang lebih nyata. Namun bagitu, Nuryadin Rahcman juga membantah isu yang menyebut dirinya hanya mencari panggung pada momen pemilihan kepala daerah tahun 2020 mendatang. “Inikan mekanisme proses politik yang sementara lagi berjalan, jadi ada tahapan pendaftaran, visi misi, survei dan sosialisasi. Jadi kalau dibilang mencari panggung, saya tidak mengerti juga. apa itu panggung sandiwara,” candanya. (savi)
Komentar