Berita Sidikkasus.co.id
LUMAJANG – Bahu jalan provinsi yang berada di dusun Magersari, Desa Tekung, Kecamatan Tekung, Kabupaten Lumajang, Jawa timur (Jatim) berlubang seperti goa, dan rawan ambrol.
Pasalnya, lubang tersebut tepat berada di bawahnya pasangan jembatan. Kalau tidak segera di lakukan penutupan (di bruk) pada lubang tersebut, dikhawatirkan akan ambrol jembatannya.
Warga setempat, Slamet mengatakan, bahwa lubang tersebut sudah lama berlubang seperti goa. “Itu sudah lama mas, bahaya itu,” ucap Slamet, dengan mimik wajah khawatir.
Kata Slamet, kalau gak secepatnya di tutup, atau di bruk, saya khawatir saat ada kendaraan besar yang melintas, bisa ambrol jembatan itu.
“Tapi semoga saja itu tidak terjadi, dan semoga secepatnya di bruk,” harap Slamet.
Karena sanksi, lubang tersebut apakah kewenangan pihak pengairan atau pihak bina marga provinsi, sidikkasus.co.id mencoba mengkonfirmasi pihak pengairan, melalui kepala UPT pengairan kecamatan Yosowilangun, Rohim, pada Senin (31/05/2021).
Saat itu, Rohim menyampaikan, bahwa untuk bahu jalan yang berlubang tersebut bukan menjadi wewenang pihaknya, akan tetapi kewenangan pihak UPT bina marga provinsi.
“Itu bukan punya pengairan, akan tetapi puyaan bina marga provinsi,” ucap Rohim.
Ia mengatakan, bahwa pihaknya pernah mengirim surat, tapi tidak ada balasan.
“Tidak ada balasan, dari surat yang saya kirim, pihak provinsi (pak Atim) sanggup untuk melakukan pengebrukan, pak Atim mengatakan akan di bruk dengan gontoran aspal”, jelasnya.
Kata Rohim, kalau memang akan dilakukan pengebrukan, pihaknya siap membantu tenaga.
“Kalau butuh tenaga untuk kerja bakti Monggo”, katanya.
Sementara itu, pihak UPT bina marga provinsi, melalui pengawas jalan provinsi, Atim, dikonfirmasi sidikkasus.co.id, Senin malam (31/05) melalui sambungan satelitnya, hanya terdengar nada bahwa telepon sudah tersambung.
Pantauan sidikkasus.co.id di lokasi, bahwa lubang tersebut menembus sampai ke bawah pasangan jembatan, dan kalau tidak segera dilakukan pengebrukan, dikhawatirkan jembatannya anjlok. (Ria)
Reporter: Biro Lumajang
Komentar