Berita Sidikkasus.co.id
BONDOWOSO – Republik Kopi yang kian membuming viral di seantero jagad raya, hal tersebut bukan sekedar ilusi dan isapan jempol, sejak bergaungnya republik kopi banyak langkah dan terobosan baru yang telah di tempuh khususnya oleh jajaran Menejemen Perhutani Bondowoso.
Dalam rangka pemberdayaan masyakat petani kopi untuk mendapatkan hasil produksi yang melimpah, salah satu program terbarunya yang menjadi unggulan adalah Project Menejement Office atau lebih dikenal dengan sebutan PMO. Kopi yang bekerjasama dengan PTPN XII, BRI, Pusri, Puslit Koka, PT. Telkom, Koperasi, LMDH dan Petani kopi.
Dihadapan Rachman Ferry Iswianto Asisten Deputi Bidang Perkebunan & Kehutanan Kementerian BUMN dan Moh. Abdul Ghani Dirut PTPN, Wahyu Koncoro Dirut Perhutani yang didampingi Natalis Anis Harjanto Dir. Operasi, Karuniawan Purwanto Sanjaya Kadivre Jatim dan Andi Adrian Hidayat Administratur Perhutani Bondowoso menunjukkan keberhasilan Progran PMO di kawasan hutan petak 23 RPH. Sukorejo BKPH Sukosari. Jumat (20/05/22).
Dalam kesempatan tatap muka dilapangan tersebut, Andi Adrian Hidayat memaparkan, program PMO baru terlaksana pada tahun 2022 dengan keluasan 292,48 ha yang terbagi pada 2 wilayah Resort Pemangkuan Hutan/RPH di antaranya RPH. Blawan 110,1 ha dan RPH.Sukorejo 182,38 ha dengan jumlah petani kopi sebanyak 350 orang. “Dan insyaallah kami kembangkan lagi pada tahun – tahun berikutnya, mengingat banyak potensi tanaman kopi masyarakat yang berada dalam kawasan hutan, “paparnya.
Wahyu Kuncoro Dirut Perhutani senada juga menyampaikan, pihaknya akan memberikan dukungan penuh untuk pengembangan PMO, karena di yakini akan dapat meningkatkan produksi kopi yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan Perhutani dan Ekonomi masyarakat sekitar hutan.
Lanjut Wahyu menjelaskan, bahwa dari pengakuan masyarakat petani kopi mereka menyampaikan kerjasama yang sudah terjalin baik dengan perhutani sangat membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan ekonomi sehari hari. “Bahkan banyak dari putera puteri mereka yg sudah mencapai gelar sarjana karena bertani kopi dalam kawasan hutan, “terangnya.
Sementara Dwi Sutoro Direktur Pemasaran PTPN mengatakan, dari beberapa lokasi PMO yg telah di kunjungi menurutnya, hanya di Wilayah KPH Bondowoso yang terbaik. “Untuk itu kedepan nantinya ada penambahan yang lebih luas untuk pengembangan serupa, “harapnya.
Pasca mengitari sebaran tanaman kopi Rahman Ferry Iswanto pada Media menyatakan kepuasannya, pihaknya yakin jika program PMO tersebut dapat dikembangkan, “Insyaallah masyarakat petani kopi di sekitar hutan akan lebih meningkat taraf hidupnya, untuk itu, selain pak Dirut. Perhutani dan PTPN, kami di jajaran Kementerian BUMN juga akan memberikan dukungan penuh guna suksesnya program PMO. Kopi di wilayah KPH Bondowoso, “pungkasnya. (Hum/Yus)
Komentar