SIDOARJO – JKN. Dalam rangka persiapan pelaksanaan Sistem Pengadaan Barang/Jasa Sekolah (SIPLah) Tahun 2020, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan PT Telkom Tbk menggelar Workhsop Sistem Pengadaan Barang dan Jasa di Sekolah, Secara resmi dibuka oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH.,M.Hum selaku Wakil Ketua Umum Apkasi, Bertempat di Hotel Wyndham, Surabaya, Kamis (10/10)pagi.
Dihadiri Perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Asri Ulfa Ramadhani dan Perwakilan PT.Telkom Indonesia Fajar bertindak sebagai narasumber, serta 30 Peserta dari 38 Kabupaten di Jawa Timur, yang berasal dari Dinas Pendidikan dan Sekretaris Daerah masing-masing Pemkab.
Dalam sambutan Wakil Ketua Umum Saiful Ilah yang juga Bupati Sidoarjo ini, menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya ini, serta menjelaskan bahwa di mana di era keterbukaan informasi publik seperti sekarang ini, inovasi dan elektronifikasi sektor Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di semua instansi pemerintahan menjadi sebuah keniscayaan. Ini pula yang mendasari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Katalog Sektoral Pendidikan dan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPlah) mulai pertengahan tahun ini.
Keduanya diluncurkan untuk mendukung PBJ di sekolah dalam menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler. Hal ini merujuk pada Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler, Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di sekolah dapat dilaksanakan secara daring (online) atau luring (offline). PBJ di sekolah yang dilakukan secara daring harus melalui sistem PBJ sekolah yang ditetapkan oleh Kemendikbud.Tuturnya.
Saifful Ilah berharap, setelah mengikuti kegiatan tersebut, para Bendahara BOS dapat memahami bagaimana cara dan teknis Aplikasi SIPlah Pengadaan Barang di Sekolah, sehingga Dana BOS bisa dilaksanakan sesuai dengan anjuran dari Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
”SIPLah ini akan memudahkan sekolah dalam berbelanja kebutuhan sekolah, sekolah pun tinggal klik di hand phone atau laptop, maka segala kebutuhan sekolah akan ada. Selain itu juga, SIPLah ini akan termonitor dan terjaring dalam penggunaan anggaran BOS oleh sekolah,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, Asri ulfa selaku perwakilan Kemendikbud RI menjelaskan bahwa Program SIPLah sendiri dirancang untuk memanfaatkan Sistem Pasar Daring (Online Marketplace) yang dioperasikan oleh pihak ketiga. Sistem pasar daring yang dapat dikategorikan sebagai SIPLah harus memiliki fitur tertentu dan memenuhi kebutuhan Kemendikbud. Dalam hal ini marketplace SIPlah dikelola oleh Telkom melalui anak perusahaan Blanja.com yang telah membuat landing page khusus melalui link url: siplah.blanja.com.Jelasnya. (Ron).
Komentar