ANGKUTAN BATU BARA PTBA,TIDAK SESUAI STANDAR

MUARAENIM, JEJAKKASUSNEWS.ID

Perusahaan yang di kenal bunapit di tanjung enim kabupaten muara enim sumatra selatan perusahaan tambang batu bara bukit asam persero(tbk) yang di kenal oleh publik terutama sistim oprasional dan pengangkutan hasil tambang sesuai dengan standar nasional,bahkan sampai ke manca negara perusahaan PTBA di acung jempol,akan tetapi sangat di sayang kan oleh masyarakat khusus masyarakat muara enim yang ber tempat tinggal tidak jauh dari jalur kereta api angkut batu bara tujuan bandar lampung 17/12/18.

Zul,38(warga)adanya angkutan batu bara perusahaan ptba yang kami lihat bermuatan dengan ketinggian di atas gerbong dan tidak bertutup dengan gerbong terbuka sangat mengganggu aktipitas,”ucap jul

Dengan adanya angkutan pakai gerbong di duga tidak sesuai prosedur,hingga debu yang di angkut batu bara bertebaran membuat lingkungan warga yang berdomisili tidak jauh dari rel kereta kotor dan berdebu.

MUHLIS 45(LSM),”juga mengeluh kan saat berhenti ketika kereta melintas di perlintasan jalan raya,banyak debu batu bara yang bertebaran hal ini di duga karna muatan gerbong angkut melebihi kapasitas gerbong,kurang lebih 20 cm di atas tinggi gerbong,”kata Muhlis.

Saat hal ini di konfirmasi melalui via whatsApp nya manager humas perusahaan PTBA Persero(TBK),Avensi,dengan stattemen nya,” 

Dindo, kalo perihal standar atau.tidak itu saya akan konfirmasi ke bidang nya, namun yg jelas dari kapasitas gerbong sdh ada aturannya.”tegas nya avensi.

Masih kata avensi,”setelah konfirmasi hari berikut nya tgl 17/12/18,”gerbong angkutan batu bara yang di nilai adanya dugaan indikasi mencemari lingkungan,karna angkutan batu bara PTBA bukit asam melebihi tinggi dindibg gerbong dan tidak memakai septi agar debu tidak melayang atau bertebaran,” sudah standar PT KAI,”Terang Avensi.

Harapan warga dan masyarakat muara enim,agar kiranya perusahaan tambang PTBA Tbk,Persero khusus nya yang melintas menggunakan rel kereta api,tidak ada masyarakat yang jadi korban terutama dampak dari debu batubara karna di duga tidak sesuai SOP ,(TIM)

Komentar