Aneka Jenang Tumpah Ruah Di Desa Pendarungan Sepanjang Jalan

Banyuwangi, JKN –

Di tengah maraknya Wisata kuliner khas Bumi Blambangan yang akhir – akhir ini gencar di laksanakan di berbagai wilayah Kabupaten Banyuwangi, seakan menambah nuansa ragam budaya dan aneka masakan yang ada di Negeri Nusantara ini.

Hal serupa juga di ikuti oleh segenap warga Desa Pendarungan, Kecamatan Kabat Banyuwangi yang terbilang sukses menggelar festival kuliner Jenang yang di adakan pada hari Minggu sore 17 Pebruari 2019.

Acara yang di buka mulai pukul 15.00 Wib hingga pukul 21.00 wib di jalan Kertosari.
mendapat sambutan atau apresiasi yang luar biasa dari warga dan pengunjung.
Terbukti jajanan macam – macam Jenang khas Banyuwangi yang di gelar sudah ludes habis kendati waktu masih jam 19.00 wib.
Tentu saja ini sangat membanggakan segenap panitia acara yang di prakarsai pemuda Karang – Taruna setempat.

Sedemikian apa yang di ungkapkan oleh Adi Purnomo, ” acara ini awalnya terinspirasi dari teman – teman Karang Taruna,
kami berharap Desa kami ini cukup di kenal publik atau media Sosmed dengan menunjukan hal – hal yang positif,
Alhamdulilah kami mendapatkan dukungan dari Kepala Desa dan warga yang antusias ikut meramaikan acara ini dengan harapan bisa menjadi agenda rutin yang bermanfaat bagi semua.”

Ragam Jajanan Jenang khas Banyuwangi inipun sebenarnya mempunyai makna filosofi dan arti serta di gunakan dalam tradisi dan waktu yang beragam pula.

Seperti yang di jelaskan oleh Ketua Pelaksana Kepanitiaan Samsul Muarif menjelaskan kepada awak media, ” ini suatu tradisi sejak jaman Nenek Moyang kita selalu mengenang, juga setiap tahun kita memperingatinya agar kita semua di jauhkan dari balak utamanya di jauhkan musibah bencana atau penyakit, ” pungkasnya sembari dengan menata menyediakan berbagai kuliner menu Jenang yang akan di sediakan untuk pengunjung.

“Misalnya makna Jenang Procot biasanya di buat ketika ada proses kelahiran bayi,
atau jenang merah bahasa jawanya Jenang Abang untuk keselamatan,
Jenang Suro di buat ketika bulan Suro,
atau pula Jenang Sapar di buat pada bulan Sapar penanggalan jawa,
Biasanya untuk tradisi memohonkan agar di jauhkan dari malapetaka bencana bahaya.
Dan masih banyak lagi nama – nama Jenang, seperti Jenang Grendul, Jenang Beddil, Jenang Nongko, Jenang Selo dan lain sebagainya.

Harapanya kedepan semoga dengan di gelarnya kegiatan festival kuliner asli Banyuwangi ini, dapat menjadi ikon Desa Pendarungan dan akan terus
terlaksana.

( Edi )

Komentar